Timnas Basket Indonesia akan bersiap ke SEA Games 2022 yang berlangsung pada 12-23 Mei mendatang di Hanoi, Vietnam. Ketua Umum PP Perbasi Danny Kosasih mengungkapkan pihaknya tidak ingin terlalu banyak menurunkan pemain naturalisasi. Seperti yang diketahui, Vietnam selaku tuan rumah tidak membatasi jumlah pemain naturalisasi dalam SEA Games 2022.

“Kalau mau ikut aturan itu, ya pemain lokal dibuang semua saja. Kalau saya ikut aturan FIBA. Satu (pemain naturalisasi), ya satu saja,” kata Danny yang ditemui usai pengumuman Kontingen Indonesia di SEA Games 2022 di Wisma Kemenpora, Jakarta pada Rabu (30/3) lalu.

Dalam aturan FIBA satu tim hanya boleh diisi satu pemain naturalisasi. Danny beralasan bahwa target utama mereka adalah ingin tampil sebaik mungkin di FIBA Asia Cup 2022. Indonesia menjadi tuan rumah. Ajang tersebut akan berlangsung pada 12-24 Juli 2022 di Istora Senayan, Jakarta. Mereka mengincar posisi delapan besar agar bisa tampil di FIBA World Cup 2023 mendatang.

“Lebih baik SEA Games digunakan untuk latih tanding menuju FIBA Asia Cup. Kami tidak perang di SEA Games. Tujuan utamanya di FIBA Asia Cup. Kalau mau ikut aturan SEA Games yang pakai naturalisasi semua dan kami berbondong-bondong cari pemain, ya hancur kita nanti,” ujarnya.

Indonesia memiliki beberapa pemain naturalisasi. Seperti Jamar Andree Johnson, Lester Prosper, Brandon Jawato, Marques Bolden, Ebrahim Enguio Lopez, Dame Diagne, dan Serigne Modou Kane.

Untuk Brandon Jawato dihitung pemian lokal karena masih memiliki garis keturunan Indonesia. Begitu juga dengan Dame dan Serigne karena mereka masih di bawah 16 tahun. Jamarr sendiri sudah masuk dalam pelatnas tim 3x3 putra. Perbasi belum menentukan skuad pemain yang akan dipanggil ke SEA Games 2022.

Danny sendiri memiliki gambaran bahwa pemain timnas di SEA Games nanti juga akan memberikan ruang bagi pemain muda. Hal ini juga sejalan dengan upaya pemerintah yang menginginkan cabor menurunkan 60 persen pemain junior dan 40 persen pemain senior di SEA Games. Sebab, SEA Games menjadi sasaran antara dengan tujuan utama event tingkat dunia dan Olimpiade.

“Pemain muda kami ada di timnas elit muda. Kalau mau fair dan memberikan mereka kesempatan bertanding lebih banyak, banyak pemain muda ini yang akan naik ke atas. Tetapi nanti yang memutuskan BTN (Badan Tim Nasional). Dari Perbasi mengharapkan jangan menyelamatkan muda di SEA Games tapi di FIBA Asia Cup babak belur,” tegasnya. (rag)

Foto : FIBA Asia

Komentar