Basket dan Amerika Serikat adalah dua hal yang tak bisa dipisahkan. Deretan prestasi Amerika Serikat di level internasional dan keberhasilan NBA yang menempatkan diri mereka sebagai liga terbaik di dunia adalah hasil akhir serta bukti nyata keberhasilan Amerika Serikat dalam mengembangkan basket.

Tentu saja, pengembangan ini tak datang dalam waktu singkat dan bukan tiba-tiba muncul. Amerika Serikat membangun rantai pengembangan pemain mereka dengan rapih dan memiliki jenjang yang pasti.

Di bawah NBA, mereka punya NBA G League. Dulunya, G League bernama D League, dengan tajuk Development atau pengembangan. Belakangan, G League juga menjadi pintu lain bagi pebasket muda atau amatir untuk mencari jalan ke NBA.

Di bawah dua jenjang NBA ada beberapa kompetisi di level kampus. Salah satunya yang paling terkenal adalah NCAA (National Collegiate Athletic Association). NCAA sendiri punya tiga divisi. Di divisi teratas, mereka punya gelaran tahunan yang kerap menyedot perhatian yakni kejuaraan nasional yang disebut March Madness. Nama ini datang karena kejuaraan nasional digelar pada bulan Maret. 

NCAA tidak sendiri. Ada juga gelaran bernama NAIA (National Association of Intercollegiate Athletics). Meski tak setenar NCAA, NAIA juga kerap menghasilkan pemain-pemain Amerika Serikat yang bermain di liga-liga internasional di luar Amerika Serikat.

Jenjang ini tak berhenti di bangku kuliah saja. Di bangku SMA, Amerika Serikat juga sudah sangat tertata rapi. Pemantauan para pemain sudah dilakukan bahkan sejak SMP. Namun, di SMA, mereka sudah semakin terarah akan dibawa ke mana. 

Salah satu gelaran tahunan yang jadi ajang penyaringan para pemain di level SMA adalah McDonald's All-American. Di sini, para pemain SMA terbaik di Amerika Serikat dan Kanada akan bermain dalam satu laga eksibisi untuk "memamerkan" ketangkasan mereka kepada dunia umumnya dan para pencari bakat kampus khususnya.

Dimulai pada 1977, awalnya gelaran yang sesuai namanya disponsori oleh salah satu jenama makanan cepat saji terbesar di dunia ini hanya fokus di Amerika Serikat dan tim putra saja.

Baru pada 2002, gelaran ini juga menghadirkan tim putri. Per 1978, McDonald's All-American menggunakan format Wilayah Timur (East) melawan Wilayah Barat (West), yang menyerupai NCAA dan NBA. Tak berhenti di situ, kini McDonald's All-American juga menghadirkan kontes tripoin dan kontes slam dunk.

Secara keseluruhan, memang rangkaian acara McDonald's All-American seperti rangkaian acara NBA All Star untuk level SMA. Oleh sebab itu, tidak sembarang pemain SMA bisa mendapatkan undangan bermain di sini. 

NCAA mencatat, sejak 1978, hanya ada tiga juara nasional yang tidak memiliki satupun pemain yang masuk dalam McDonald's All-American. Sebuah fakta yang menunjukkan betapa pentingnya pengaruh McDonald's All-American dalam menyaring pemain-pemain terbaik secara nasional.

Legenda-legenda NBA seperti Magic Johnson, Isiah Thomas, Michel Jordan, LeBron James, Chris Paul, Shaquille O'Neal, Derrick Rose, hingga mendiang Kobe Bryant juga pernah berlaga di gelaran ini. Di nomor putri, Tina Charles, Maya Moore, Ellena Delle Donne, Breanna Stewart, hinga Paige Bueckers juga tercatat pernah tampil dan jadi pemain terbaik du McDonald's All-American.

Tahun ini, McDonald's All-American digelar di Wintrust Arena, Chicago, Illinois. Ini jadi gelaran McDonald's All-American pertama sejak 2019. Pandemi jadi penghalang McDonald's All-American digelar dalam dua tahun terakhir. 

Rangkaian acara McDonald's All-American sudah dimulai hari ini, dengan kontes tripoin dan slam dunk jadi tajuk utama. Gim eksibisi akan digelar esok hari dengan gim putri jadi pembuka pada pukul 06.30 WIB. Berikut nama-nama pemain yang berlaga di McDonald's All-American 2022. (DRMK)

Foto: USA TODAY, McDonald's All-American 

 

Komentar