Dallas Mavericks membuat sebuah kejutan saat menukar Kristaps Porzingis ke Washington Wizards untuk Davis Bertans dan Spencer Dinwiddie. Namun, kejutan itu tampak berbuah hasil apik karena Mavericks pun semakin tangguh setelah kedatangan dua pemain ini, utamanya Dinwiddie.

Dilansir ESPN, sejak kedatangan Dinwiddie, Mavericks semakin bagus dalam menghadapi situasinya clutch, atau saat tim berjarak tidak sampai lima poin dengan waktu tersisa minimal lima menit.

Mavericks memiliki rekor (8-1) di clutch time sejak Dinwiddie hadir. Padahal, rekor mereka sebelumnya adalah (12-15). Terbaru, Dinwiddie melepaskan buzzer beater kemenangan kala menghadapi Brooklyn Nets.

Melihat situasi ini, forwarda Mavericks, Dorian Finney-Smith pun angkat bicara. Kepada Sports Illustrated, Dorian mengaku bahwa ia sangat senang dengan situasi timnya sekarang. Apalagi Mavericks ada di peringkat lima klasemen sementara Wilayah Barat dan coba merangsek ke peringkat empat.

"Situasi tim kami cukup baik. Jason Kidd (Kepala Pelatih Mavericks) membuat kami bisa bekerja dengan baik sebagai tim," buka Dorian. "Ia membuat komunikasi kami semakin baik. Semua orang berbicara, semuanya bertanya, dan semuanya saling mendengarkan."

"Saya rasa kami sekarang telah membuat satu sama lain saling membutuhkan. Kami bekerja secara tim dan sudah tidak ada lagi kecemburuan di tim ini sekarang. Kami memainkan basket yang bagus dan meski beberapa hal tak berjalan sesuai rencana, kami tetap bersama dan coba mencari jalan keluar," tutupnya.

Entah disengaja atau tidak, ucapan Dorian ini seolah membenarkan bahwa ada kecemburuan di Mavericks sebelum ini. Kecemburuan yang diberitakan media datang dari Porzingis kepada bintang Mavericks, Luka Doncic.

Meski tak pernah ada pihak yang mengamini laporan tersebut sebelumnya, manajemen Mavericks mengakui bahwa Porzingis dan Doncic tak akrab di luar basket. Keduanya bisa dibilang tak berteman.

Namun, kabar itu sempat berubah setelah manajemen Mavericks bersama Jason Kidd terbang ke Slovenia dan Latvia langsung untuk berbincang dengan keduanya. Kejadian ini terjadi sebelum musim ini dimulai, tepat setelah Doncic selesai membela Slovenia di Olimpiade 2020 Tokyo.

Kala itu, pemilik Mavericks, Mark Cuban, menyatakan bahwa keduanya akan menjadi duet yang menyeramkan. Sayangnya, itu hanya terjadi kurang lebih empat bulan sebelum pertukaran terjadi.

Kini, Mavericks memang sedang dalam situasi nyaman. Berpusat pada Doncic dengan barisan pendukung yang tepat, mereka lebih akrab dengan kemenangan. Catatan (43-26) identik dengan yang dimiliki Utah Jazz untuk peringkat empat dan itu adalah target mereka. Mengamankan keuntungan laga kandang dan coba melewati ronde pertama playoff yang tak pernah mampu mereka lakukan dalam dua musim terakhir. (DRMK)

Foto: NBA

Komentar