Pelita Jaya Bakrie Jakarta meraih kemenangan kesebelasnya dari 12 kali pertandingan. Mereka mengalahkan Amartha Hangtuah Jakarta 74-69. Ini juga menjadi kekalahan keempat Hangtuah secara beruntun.

Hampir sepanjang pertandingan terjadi running score. Margin skor tidak pernah lebih dari lima poin.

Tetapi momentum Pelita Jaya terjadi setelah Andakara Prastawa Dhyaksa mencetak tripoin beruntun dalam delapan menit sisa pertandingan. Mereka berhasil melaju dan Hangtuah tidak mampu lagi mengejar.

Kali ini Prastawa memimpin dengan 18 poin. Dior Lowhorn tetap berkontribusi dengan 14 poin, tujuh rebound, dan tiga blok. Reggie Mononimbar dan M. Hardian Wicaksono masing-masing menyumbang delapan poin.

“Kami tadi melakukan one stop defense dan menahan mereka untuk tidak membuat poin di paint area. Hangtuah cukup merepotkan di kuarter pertama dan kedua melalui offensive reboundnya. Kami menahan mereka sisa waktu agar tidak melakukan hal itu lagi,” kata asisten pelatih Pelita Jaya Jap Ricky Lesmana usai pertandingan.

Hangtuah sendiri memang cukup agresif dengan 52 rebound. Sayangnya mereka juga melakukan turnover dua kali lebih banyak dari Pelita Jaya. Dalam pertandingan yang ketat itu, Hangtuah hanya bisa memanfaatkan 16 dari 22 kesempatan tembakan bebas.

Anton Waters Sr. mencetak double double dengan 23 poin dan 14 rebound. Fisyaiful Amir meraih 15 poin dan enam reboun. Stefan Carsera menambah 10 poin. Kelly Purwanto pun tampil selama 36 menit dan mencetak enam poin dan dua steal.

Pelatih Hangtuah Antonius Ferry Rinaldo mengatakan dalam pertandingan krusial itu, mereka gagal memanfaatkan bonus tembakan bebas dengan baik. Selain itu pertahanan mereka juga berkurang setelah Sevly Randonuwu dan Tifan Eka Pradita masih cedera.

“Beberapa kali memang kalah saat momen-momen terakhir  karena kurang sbar di transisi. Kami mencari opsi terbaik untuk menembak. Kesabaran memang sangat penting dalam saat genting, disiplin transisi. Tetapi kami lebih sering lose control,” ujarnya. (rag)

Foto : Hariyanto

Komentar