Philadelphia 76ers terus berkembang menjadi salah satu pesaing terdepan untuk memuncaki klasemen Wilayah Timur. Per 7 Maret 2022, Sixers duduk di peringkat dua klasemen sementara Wilayah Timur dengan rekor (39-24). Mereka hanya kalah dari Miami Heat dengan jarak empat kemenangan. Sixers juga menang di lima dari enam gim terakhir mereka. Satu-satunya kekalahan terjadi atas Heat di gim terakhir.

Kekalahan atas Heat juga tak lepas dari faktor absennya James Harden. Ya, Harden bisa disebut sebagai perubahan terbesar dan sangat diperlukan oleh Sixers. Oleh sebab itu, tim kepelatihan Sixers tak masalah kehilangan satu gim dan membiarkan Harden istirahat menghindari bermain dua kali dalam dua hari berturut.

Sejak datang di batas akhir pertukaran pemain, Harden tak langsung tampil. Ia bahkan absen di laga All Star karena masalah pada pahanya. Ia baru bermain setelah jeda All Star, dalam gim melawan Minnesota Timberwolves, 25 Februari 2022, waktu setempat. Ya, artinya, empat dari lima kemenangan beruntun Sixers terjadi saat Harden bermain. Satu-satunya kekalahan mereka pun terjadi saat Harden absen, yang semakin menunjukkan betapa besarnya peran Harden.

Sixers memang semakin berbahaya dengan kedatangan Harden. Sebelum ada Harden, dalam 58 gim, Sixers hanya punya offensive rating di angka 111,0. Catatan tersebut menempatkan mereka di peringkat 14 secara keseluruhan liga. Perlu diingat pula, di 58 gim ini, mereka masih punya Seth Curry dan juga Andre Drummond.

Begitu Harden datang, dalam empat gim yang ia mainkan, Sixers menjadi pemuncak daftar offensive rating dengan catatan 126,2. Tim kedua di daftar adalah New Orleans Pelicans dengan 121,9 atau berjarak hampir lima poin. Untuk bertahan pun, defensive rating Sixers masih cukup aman dengan duduk di peringkat enam melalui 109,0. Kedua catatan ini sama-sama lebih baik dari Sixers sebelum kehadiran Harden.

Bersama Harden pula, Sxiers kini memiliki trio menyerang yang luar biasa. Bergabung dengan Joel Embiid dan Tyrese Maxey, Harden membuat Sixers semakin menyeramkan. Dalam empat gim bersama, ketiganya setidaknya mengombinasikan 78 poin di satu gim. Secara rata-rata, trio ini membukukan rataan 83,5 poin per gim. Jumlah ini setara dengan 67 persen dari distribusi poin Sixers secara keseluruhan (rata-rata poin Sixers 126,5 poin per gim).

Secara garis besar, Harden memang membuat Sixers semakin bagus. Namun, lebih dari itu, kehadirannya membuat pemain muda seperti Maxey juga semakin tinggi kontribusinya. Maxey memiliki rataan 26,7 poin dengan akurasi tripoin mencapai 70 persen. Secara rata-rata, Maxey melepaskan lima tripoin per gim. Akurasi keseluruhan Maxey (eFG%) juga sangat tinggi di angka 76,9 persen.

Bukan tanpa alasan angka-angka Maxey melonjak tinggi. Selain mungkin ada faktor psikologis dan Harden menjadi sosok mentor yang baik untuk Maxey, kehadiran Harden juga otomatis membuat Maxey tidak terlalu diperhatikan oleh lawan. Keberadaan Harden membuat Maxey jadi opsi ketiga serangan Sixers. Tanpa Harden, Maxey adalah opsi kedua serangan yang membuatnya cukup mendapat pengawalan ketat.

Dalam empat gim bersama Harden dan Embiid, 64,9 persen tembakan Maxey terjadi dalam situasi penjagaan terbuka (open) dan sangat terbuka (wide open). Di keterangan statistik NBA, situasi open dideksripsikan sebagai lawan terdekat berjarak 4—6 kaki. Wide open berarti lawan berjarak lebih dari enam kaki dari Maxey. Sisanya, 35,1 persen tembakan Maxey terjadi di situasi lawan menjaga ketat (tight) dan sangat ketat (very tight).

Situasi terbuka ini jelas membuat Maxey lebih nyaman dalam mencari ritme menembaknya yang kemudian terbukti dengan akurasinya yang sangat tinggi. Bandingkan dengan sebelum kedatangan Harden, Maxey jauh lebih kesulitan mencari ruang terbuka. Dalam 51 gim, 51,2 persen tembakan Maxey terjadi dalam posisi tight dan very tight. Dalam 51 gim itu pula, akurasi tripoin Maxey hanya 39 persen dari 3,6 percobaan per gim.

Satu hal lagi yang menarik dari dampak kehadiran Harden terhadap Maxey adalah frekuensi lantunan bola (dribble) Maxey sebelum menembak. Dengan Harden, Maxey 29,8 persen tembakan Maxey terjadi tanpa ia melantun bola (0 dribble). Jumlah ini berbanding jauh sebelum Harden masuk. Frekuensi tembakan tanpa melantun bola Maxey hanya 17,7 persen. Tanpa Harden, 30, 5 persen tembakan Maxey dilepaskan dengan proses 3—6 kali lantunan bola.

Jika Maxey terus menjaga konsistensinya atau bahkan menambah akurasinya dalam menembak dengan skema catch n shoot, maka semakin sering Harden bermain bersamanya, semakin bagus pula catatan statistiknya. Memang, empat gim adalah sebuah kumpulan data yang masih terlalu kecil, terlalu dini. Namun, melihat cara bermain Harden, keberadaan Embiid, dan pola serangan Doc Rivers, tampaknya performa Maxey akan terus seperti ini selama Harden ada.

Ya, Doc Rivers bukanlah pelatih yang menjunjung tinggi pergerakan bola dinamis. Ia tak sungkan turun dengan “Hero Ball” atau pemain andalannya membawa bola selama mungkin, melakukan eksekusi hingga memfasilitasi rekan-rekannya. Bersama Boston Celtics, ia melakukan hal itu kepada Paul Pierce dan Kevin Garnett. Di Los Angeles Clippers, Chris Paul, Blake Griffin, Kawhi Leonard, dan juga Paul George juga bermain dengan cara serupa.

Oleh sebab itu, mayoritas bola akan ada di tangan Harden saat di luar garis tripoin. Begitu masuk garis busur, bola kemungkinan akan berakhir di Embiid. Saat lawan berusaha mengepung keduanya, di sanalah Maxey mencari posisi terbaiknya untuk menembak, atau melakukan lari ke dalam area kunci (cutting inside). Dari sinilah Tyrese Maxey akan memulai kejayaannya sebagai opsi ketiga serangan Sixers!

Foto: NBA

Komentar