Kabar menyenangkan datang menghampiri Orlando Magic. Meski tampak jelas mereka akan kembali berkutat di papan bawah Wilayah Timur, mereka mendapatkan angin segar dengan kembalinya salah satu garda mereka, Markelle Fultz.

Kabar kembalinya Fultz muncul langsung dari mulut Sang Pemain dalam siniar (podcast) Orlando Magic Pod Squad. Fultz akan memulai debutnya musim ini pada gim Magic menjamu Indiana Pacers, Senin, 28 Februari 2022, waktu setempat.

"Saya merasa benar-benar senang dan bersyukur bisa kembali bermain," buka Fultz dalam perbincangan tersebut. "Melihat ke belakang, semua proses yang saya jalani, cedera yang saya alami, dan titik di mana saya sekarang bisa bermain lagi, saya sungguh bersyukur. Saya tidak sabar untuk kembali berjuang bersama teman-teman saya di lapangan," pungkasnya.

Fultz mengalami cedera Anterior Cruciate Ligament (ACL) pada musim 2020—2021, tepatnya pada 6 Januari 2021. Ia baru memainkan gim kedelapannya musim itu menghadapi Cleveland Cavaliers. Baru sekitar lima menit laga berjalan, Fultz berusaha melakukan penetrasi dan mengakhirinya dengan layup. 

Sayangnya, setelah melakukan kontak untuk membuka jarak dengan lawan, saat akan mengambil langkah pertama layupnya, Fultz langsung tersungkur. Ia berteriak kesakitan sembari memegangi lutut kirinya. Dalam seketika, hampir bisa dipastikan ia memang mengalami cedera di area lutut. Hasil pemeriksaan pun menyatakan yang terkena adalah bagian Anterior Cruciate Ligament.

Dalam delapan gim dengan rataan bermain 26,9 menit per gim, Fultz menyumbang 12,9 poin, 3,1 rebound, dan 5,4 asis per gim. Catatan poin dan asis itu merupakan yang tertinggi sepanjang kariernya yang masih seumur jagung. Namun, bila melihat bagaimana Fultz menjalani kariernya di NBA, ini adalah peningkatan yang luar biasa.

Sebagai pilihan pertama NBA Draft 2017, ekspektasi tinggi menanti alumnus Washington Huskies ini. Sayangnya, di dua musim pertamanya, Fultz terus berkutat dengan cedera bahu. Cedera bahu ini pula yang diyakini membuat Fultz mengubah caranya menembak yang berujung pada akurasi yang berantakan.

Barulah di musim 2019-2020 Fultz bermain lebih dari 19 kali dalam satu musim. Ia bahkan memainkan seluruh gim musim reguler (72 gim). Fultz tampak kembali menunjukkan kemampuan atletisnya di musim yang sempat terhenti karena pandemi virus korona tersebut. Namun, kemampuan tembakan jarak jauh Fultz masih jauh dari harapan.

Selama empat musim di NBA dengan total 113 gim, rataan akurasi tripoin Fultz hanya 26 persen. Padahal, jika kita menengok statistik Fultz di kampus, ia bisa menorehkan rataan akurasi tripoin di angka 41 persen dari 5 percobaan per gim. 

Kembalinya Fultz akan memperdalam opsi Jamahl Mosley dalam memilih pemain. Selain Fultz, Magic juga punya Jalen Suggs dan Cole Anthony. R.J. Hampton juga kerap dicoba mengisi posisi tersebut. Persaingan di posisi garda untuk Magic memang cukup ramai.

Di lain sisi, semua pemain di atas juga masih dalam usia muda. Hal ini akan membuat Magic harus menentukan pilihan dalam 1—2 musim ke depan. Fultz sendiri masih akan dalam kontrak sampai musim 2023—2024. (DRMK)

Foto: NBA

Populer

Belum Terkalahkan di Musim Awal, Thunder dan Cavaliers Kenang Laga Final
Alasan Rudy Gobert Ribut dengan Christian Braun Usai Kena Dunk
Draymond Green Tak Setuju dengan Ide Joe Mazzulla
Doc Rivers Bisa Membuat Bucks Kehilangan Giannis Antetokounmpo
Victor Wembanyama Cetak Rekor Langka 5x5 Kedua Kali
Poin Pertama Bronny Membangkitkan Kenangan LeBron James
Paolo Banchero Menantang Rekan-rekannya Saat Dia Absen
Joel Embiid Murka Disebut Tidak Serius Bermain untuk Sixers
Pentingnya Peran Luke Loucks Dalam Tiga Kemenangan Beruntun Kings
Dennis Schroder Masih Terbawa Suasana World Cup dan Olimpiade