Justin Holiday dikonfirmasi telah memesan batik dari pengrajin asal Blitar, Jawa Timur. Hal tersebut diungkapkan oleh pemilik usaha batik Mawar Putih, Yogi Rosdianta dan istrinya, Santika. Saat ini produksi batik tersebut telah memasuki tahap sentuhan akhir.
Saat diwawancarai Mainbasket, Kamis (10/2), Yogi menceritakan awal mula batik produksinya dipakai oleh pebasket yang kini bermain untuk Sacramento Kings itu.
“Sejak 2019 lalu, saya dan istri memang gencar memasuki pasar internasional. Kami sering berkomunikasi dengan KBRI di luar negeri. Hal tersebut secara tidak langsung menghubungkan kami dengan Justin pada pertengahan 2021 lalu,” cerita Yogi.
Kemudian dimulailah tahap produksi sesuai konsep yang diinginkan Justin. Beberapa kali sempat dilakukan revisi untuk menyesuaikan motif, desain, dan warna. Motif tersebut disesuaikan dengan kesenian khas Indonesia dan motif khas dari Blitar.
Proses produksi dimulai pada Desember 2021. Yogi membutuhkan bahan minimal 3,5 meter. Dalam motif yang ia kerjakan itu, Justin menginginkan beberapa ikon seperti kuda lumping, pecut samandiman, kendang cinde, dan burung garuda. Ikon-ikon itu dipilih setelah Yogi menyodorkan beberapa alternatif pada Justin.
Sebagai ciri khas Blitar, ada ikon gerbang makam Bung Karno. Batik pesanan Justin tersebut dibandrol dengan harga di atas 2 juta rupiah.
“Saat ini sedang dalam tahap pewarnaan. Setelah itu akan kami olah dan dijahit. Kemudian akan dikirim pada akhir Februari. Sebab, batik ini rencananya akan dipakai Justin pada Maret mendatang,” kata alumnus UPN Veteran Jawa Timur itu.
Dalam motif tersebut, Yogi juga menyelipkan ikon "P" dan "JH". "P" sebagai simbol dari klub Justin sebelumnya, Indiana Pacers. Sedangkan "JH" merupakan singkatan dari Justin Holiday. Saat memesan batik tersebut, Justin masih menjadi pemain Pacers. Namun kini Justin pindah ke Kings. Yogi mengatakan bahwa tidak akan ada perubahan dari desain tersebut.
“Kami sudah konfirmasi ke Justin. Tak ada yang perlu diubah. Semua sesuai dengan pesanan awal. Rencananya pada 23 Maret nanti pertandingan antara Pacers dan Kings. Justin akan bermain ke Pacers sebagai seorang pemain Kings. Ia akan pakai batik tersebut sebagai penghormatan untuk klub lamanya,” ungkap Yogi.
Viralnya batik pesanan Justin tersebut, membuat batik Mawar Putih milik Yogi main dikenal. Yogi menuturkan bahwa PP Perbasi membuka peluang untuk kolaborasi dengan timnas sebagai representasi dari Indonesia.
“Tidak menutup kemungkinan setelah ini tidak hanya kolaborasi bidang olahraga. Bisa juga musik. Yang penting bagaimana memperluas pasar batik itu sendiri. Jadi, batik bukan lagi sebagai barang konvensional. Batik juga bisa masuk segmen modern, tergantung dari pengolahannya,” kata pria berusia 39 tahun itu.
Basket memang tidak asing bagi Yogi. Dia pernah bergabung dengan CLS Surabaya. Saat remaja ia juga terjun di berbagai kompetisi basket. Kemudian pada 2017, Yogi dan Santika memutuskan pulang ke Blitar untuk meneruskan bisnis batik dari orang tuanya.
Yogi tidak perlu waktu lama untuk beradaptasi. Ia memiliki latar belakang sebagai desainer grafis dan pernah berkarir di rumah produksi (production house). Santika sendiri beberapa tahun belakang ini juga terjun sebagai fashion designer.
“Tujuan kami sebenarnya adalah untuk mengangkat seniman batik. Bukan untuk golongan tertentu saja. Bisa terkoneksi dengan Justin ini memang pure usaha saya dan istri. Selain itu, ini juga murni karena Justin menghargai dan mencintai batik kita,” imbuh Yogi.(rag)
Foto: instagram @yogi.rosdianta, nba.