Kebersamaan Rajon Rondo dan Los Angeles Lakers untuk kali kedua tidak berjalan panjang. Datang sebagai pemain bebas di awal musim ini, Lakers baru saja sepakat menukar Rondo ke Cleveland Cavaliers. Sebagai gantinya, Cavaliers mengirimkan Denzel Valentine. Kabar ini disampaikan oleh The Athletic.
Rondo sendiri dikabarkan sangat bersemangat menjalani perpindahan kali ini. Tidak seperti perpindahan-perpindahan sebelumnya, Rondo tampak ingin menjadi bagian dari sebuah kultur yang dibangun oleh J.B Bickerstaff bersama Cavaliers musim ini.
Di sisi Cavaliers, transaksi ini sendiri diyakini terjadi lantaran cedera ACL yang menghantam garda veteran mereka, Ricky Rubio. Sebelum Rubio, Cavaliers juga sudah kehilangan Collin Sexton, menyisakan Darius Garland sebagai tumpuan utama mereka.
Pertanyaan terbesarnya kini, sanggupkah Rondo mengisi kekosongan Rubio? Secara karakter kepemimpinan, keduanya bisa dibilang serupa. Pengalaman panjang di NBA seharusnya mampu membantu barisan muda Cavaliers untuk melaju lebih jauh. Keduanya juga selalu dikenal sebagai pribadi veteran yang baik.
Secara gaya bermain, keduanya pun nyaris sama meski Rubio dalam lima tahun terakhir mengalami perubahan. Keduanya adalah garda dengan tipe "pass first." Tujuan utama mereka adalah memfasilitasi rekan-rekannya.
Namun, belakangan Rubio juga mempertajam kemampuannya dalam mencetak angka. Hal ini tak lepas dari peran yang ia jalani di tim nasional Spanyol yang menempatkannya sebagai opsi pertama serangan.
Dalam lima musim terakhir, Rubio hanya satu kali membukukan rataan poin di bawah 12,7 poin per gim. Padahal, di enam musim pertamanya, Rubio hanya sekali membukukan rataan di atas 11,0 poin per gim.
Meski tak siginifikan secara statistik, apa yang ditunjukkan Rubio di lapangan sangat jelas menampakkan bahwa ia bukan lagi sekadar fasilitator tim. Rubio kini uga bisa menjadi opsi tim dalam mencetak skor.
Bagaimana dengan Rondo? Rondo tidak seperti Rubio. Bahkan, bisa dibilang Rondo terus mengalami penurunan karier. Oh jelas peran Rondo krusial saat Lakers juara. Namun, ia bukan Rondo yang publik kenal saat masih berseragam Boston Celtics dulu.
Rondo memang hampir selalu menjadi opsi ketiga atau keempat dalam menyerang, tapi semakin ke sini, ia semakin kesulitan untuk memperoleh poin. Pasalnya, pergerakan era basket yang berpusat pada tripoin dan area kunci membuat Rondo tak punya banyak opsi.
Rondo tak pernah dikenal sebagai pemain dengan akurasi tripoin bagus. Memang jika Anda menengok ke statistik, Anda akan melihat akurasi tripoinnya di angka lebih dari 35 persen dalam lima musim terakhir. Namun, angka tersebut didapatkan dari percobaan yang sangat kecil. Ia bahkan hanya sekali menorehkan rataan di atas 3,0 tripoin per gim di kurun waktu ini (dua kali sepanjang karier).
Rondo juga sudah tak menyentuh rataan dua digit poin sejak 2015-2016. Di saat itu pula, Rondo menorehkan rataan asis tertinggi sepanjang kariernya dengan 11,7 asis per gim. Setelahnya, Rondo terus mengendur meski masih membukukan rataan sekitar 6,0 asis per gim secara keseluruhan.
Apakah Rondo bisa mengisi posisi Rubio di lapangan? Menjalankan perannya di permainan? Untuk saya, jawabannya masih sangat sulit. Berkaca dari apa yang ia tunjukkan di lima musim terakhir, saya justru melihat kemungkinan Rondo belum akan mendapatkan menit bermain sebanyak Rubio di awal-awal gim.
Namun, ada satu faktor penting yang bisa mengubah skenario ini. Faktor tersebut adalah keharmonisan tim. Cavaliers sangat harmonis dan tampak luar biasa di dalam dan di luar lapangan. Hal ini mendorong pemain-pemain seolah tampil dengan sangat nyaman dan mampu mengeluarkan kemampuan terbaik mereka. Selain Rubio, Anda bisa bergeser melihat statistik Kevin Love musim ini.
Menarik menunggu bagaimana Rondo akan menjalani waktunya dengan Cavaliers. Menarik juga melihat sejauh apa Cavaliers melangkah musim ini. Terlepas dari hasil akhir, apa yang mereka tunjukkan musim ini sudah mengukir sejarah. Ini adalah tim Cavaliers terbaik tanpa LeBron James sejak LeBron masuk ke liga. Ya, selama ini kita hanya tahu Cavaliers bagus saat ada LeBron. Ini jadi kali pertama mereka benar-benar solid tanpa sosok Sang Raja asli Ohio.
Foto: NBA