Larry Demery adalah terdakwa kasus pembunuhan ayah Michael Jordan, James Jordan yang terjadi tahun 1993 lalu. Pada bulan Agustus 2020, Demery mendapatkan persetujuan untuk pembebasan bersyarat. Namun tiba-tiba batal, dan tidak ada penjelasan dari pengadilan negara bagian Carolina Utara. 

Pembunuhan James Jordan terjadi pada 23 Juli 1993 di North Carolina. Saat itu dia dibunuh ketika sedang tidur di mobil. Jenazahnya ditemukan 11 hari kemudian, tak lama setelah Michael Jordan memenangkan gelar NBA ketiganya bersama Chicago Bulls. Dua tersangka yang akhirnya dijadikan terdakwa kasus pembunuhan tersebut adalah Larry Demery dan Daniel Green. 

Penangkapan Daniel Green dan Larry Demery.

Pada tahun 1996, Green, meski dirinya bersikeras menyatakan tidak bersama tetap divonis penjara seumur hidup, ditambah 10 tahun. Sementara Demery yang bersaksi bahwa dirinya membantu Green memindahkan tubuh James ke rawa setelah dibunuh malah dijatuhi hukuman seumur hidup ditambah 40 tahun. Dalam sidang, Demery mengaku dirinya melihat Green menembak James. Green dan Demery saat itu berusia 18 tahun. Mereka dinyatakan bersalah atas pembunuhan dan perampokan bersenjata. 

Setelah keduanya dihukum, kasus ini ditutup. Namun pada tahun 2008, ditemukan kesalahan pada putusan hakim untuk Demery. Sehingga dia bisa mengajukan pembebasan bersyarat. Akhirnya pada Agustus 2020 pengajuan tersebut diluluskan. Demery dijadwalkan bebas bersyarat pada 6 Agustus 2023. Namun menurut laporan Ryan Young dari Yahoo!Sports, jadwal bebas tersebut dibatalkan. Padahal sebelumnya sudah ada penundaan hingga tahun 2024. 

Larry Demery pada tahun 2020.

Dikutip dari The Associated Press, menurut juru bicara Departeman Keamanan Publik North Carolina, Greg Thomas, program pembebasan bersyarat Demery bisa dibatalkan bila yang bersangkutan melanggar aturan perilaku di penjara. Menurut laporan tersebut, pria yang kini berusia 46 tahun itu tercatat melakukan 19 pelanggaran sejak 2001 di penjara Lincoln County. Dari jumlah tersebut, terdapat dua kasus kepemilikan narkotika. (tor)

Foto: New York Times

 

Komentar