Saat Russell Westbrook bergabung dengan Los Angeles Lakers, kuat dugaan bahwa dia bagian dari rencana LeBron James. Ternyata anggapan itu salah, karena Rob Pelinka selaku manajer umum membeberkan cerita yang sebenarnya. Pelinka-lah yang mengambil Westbrook.

Baru-baru ini, Pelinka menceritakan hal tersebut kepada Harrison Faigen, salah satu editor Silver Screen and Roll. Alasannya mengambil Westbrook karena tidak bisa lagi mengandalkan LeBron James. Ternyata Pelinka sudah membuat rencana jangka panjang. 

"Kami melakukan pertukaran besar, sekaligus membuat keputusan yang tepat. Karena kami menginginkan pengatur serangan yang baru," kata Pelinka. "Kami tahu bahwa LeBron memasuki usia 20 - an di liga dan kami tidak bisa mengandalkan dia sebagai kreator serangan."

Kalau dilihat dari durasi kontrak, LeBron dan Westbrook sama-sama berakhir pada 2023. Dia tahun 2023, mereka akan menjadi pemain unristricted free agent. Jadi Rob Pelinka punya satu tahun lagi untuk mengevaluasi keputusannya. Selain itu, Westbrook masih punya waktu semusim untuk belajar pada LeBron. Menurut data ESPN, saat ini Westbrook menjadi pencetak poin terbanyak ketiga di Lakers dengan rata-rata 19,5 poin per gim. Namun Lakers memimpin catatan asis (8,2 asis per gim), dan steal (1,2 steal per gim). 

"Kami ingin membuat roster dengan variasi permainan lebih banyak. Kami ingin tajam dalam tembakan, dan kuat dalam bertahan. Setelah keduanya (LeBron dan Westbrook) bisa bermain bersama, itulah saat kami mengatakan bahwa roster kami aman," katanya.

Rupanya, strategi Pelinka menambahkan Westbrook sudah tepat. Sebab, LeBron sudah bermasalah dengan fisiknya. Kabar terbaru, LeBron mengalami cedera pergelangan kaki di laga melawan Phoenix Suns, Selasa malam, 21 Desember 2021, waktu setempat. Tapi kali ini LeBron terus bermain sampai selesai. LeBron mencetak 34 poin. Sementara Westbrook menambahkan 22 poin, 10 rebound, dan 5 asis. (tor)

Foto: ESPN

Komentar