Desainer ternama asal Amerika Serikat, Virgil Abloh, meninggal dunia pada usia 41 karena kanker pada hari Minggu, 28 November 2021. Pria yang merupakan pendiri Off-White dan juga direktur artistik untuk koleksi pria Louis Vuitton itu disebutkan telah bertahun-tahun berjuang melawan kanker.
Pengumuman dilayangkan melalui akun Instagramnya @virgilabloh. Di sana, tertulis informasi kalau ia meninggal dunia karena mengidap kanker langka bernama Cardiac Angiosarcoma. Penyakit itu dideritanya sejak 2019 dan memilih untuk merahasiakannya selama ini.
Dijelaskan pula kalau Abloh melakukan beberapa kali perawatan serius selama dua tahun terakhir. Di sela menjalankan pekerjaan di bidang fashion, seni, dan kehidupan urban level dunia. Baik di Eropa maupun Amerika Serikat. Ia tak pernah memberitahukan khalayak ramai dan memilih menyimpannya bersama orang-orang dekat saja.
Abloh adalah pria kulit hitam pertama yang menjadi salah satu unsur pimpinan kreatif di lini busana top asal Prancis tersebut. Abloh mampu membawa busana jalanan seperti hoodies dan sneaker ke atas panggung catwalk dunia. Hingga kemudian terpilih menjadi direktur artistik koleksi pria brand ternama itu pada 2017.
Abloh, yang lahir dari keluarga imigran Ghana di Amerika Serikat, membangun label streetwear Off-White di mana 60 persen sahamnya dikuasai LVMH. Selama bekerja dengan LV, Abloh pun mengusung misi pribadi untuk memperkenalkan isu sosial dan lingkungan ke atas panggung busana. Salah satunya adalah pesan antirasialisme dan antihomofobia yang ia sematkan saat pertunjukan mode di Paris pada Januari lalu.
Pada awal tahun ini, dia memang pernah menyatakan bahwa kemitraannya dengan LVMH bukan sekadar kolaborasi desainer dengan brand. Ia ingin menjadinya sebagai peluang untuk, memperluas peluang bagi individu-individu yang beragam dan mendorong kesetaraan serta inklusi yang lebih besar di dalam industri busana.
Koleksi terakhirnya untuk Louis Vuitton dilepas pada 26 Juni 2021 untuk Spring/Summer 2022. Peragaan busana diselenggarakan di Paris secara hybrid. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya. Abloh mengambil semua hal di sekitarnya sebagai inspirasi.
Namanya melambung setelah melepas koleksi sepatu 'The Ten' bersama label Off-White miliknya pada 2018. Menyediakan bentuk yang berbeda dari 10 siluet sepatu legendaris milik Nike. Koleksi tersebut benar-benar mendunia. Hal itu didukung pula dengan sejumlah pebasket NBA yang memakai beberapa edisi di lapangan. Sebut saja Kelly Oubre Jr, Draymond Green, dan P.J Tucker. Koleksi terakhirnya adalah 50 edisi Nike SB Dunk.
Termasuk ketika dirinya melepas edisi terbaru Air Jordan 2 'Chicago' dengan sentuhan Off-White yang khas. Edisi tersebut masih dalam proses penyusunan tanggal rilis. Namun, modifikator ulungnya sudah terlanjur tiada.
Abloh dianggap menjembatani ranah fashion mahal dengan streetwear. Menjadikan dua ranah beda kelas itu jadi satu. Hingga akhirnya Louis Vuitton membuat koleksi yang mengakar pakaian jalanan. Tapi tentu saja tetap menampilkan sisi mewah yang sudah jadi ciri khasnya sejak lama. Termasuk bagaimana Ia berhasil membuat LV merilis lini sneaker dengan akar Air Jordan 1.
Selamat jalan Virgil. Terima kasih atas inspirasi, dedikasi, dan kerja kerasnya. Kini, saatnya beristirahat dan melihat kultur ini berjalan dari atas sana. (ajb)
Foto: Nike