Indonesia kalah telak 96-38 dari Lebanon, Sabtu dini hari, 27 November 2021. Pertahanan apik Lebanon ditambah buruknya akurasi tembakan pemain Indonesia membuat gim berjalan timpang. Indonesia tak sekalipun unggul sejak tepis mula.

Indonesia hanya memasukkan 13 tembakan dari 70 percobaan (19 persen). Hanya lima dari 13 tembakan tersebut yang tercatat datang melalui asis yang juga menandakan mandeknya pergerakan bola Indonesia.

Brandon Jawato dan Abraham Damar Grahita mencetak 24 dari keseluruhan poin Indonesia. Brandon membukukan 13 poin dan 8 rebound dengan akurasi 27 persen (4/15). Abraham menorehkan 11 poin plus 6 rebound. Abraham menembak 4/20 hari ini (20 persen).

"Ini adalah gim terburuk sepanjang karier kepelatihan saya. Kami hanya membuat lima asis dan itu tentu bukti buruknya gim hari ini," terang Rajko Toroman, Kepala Pelatih Indonesia. "Sebenarnya, di awal gim kami masih bertahan dengan baik. Sayangnya, kami tak menemukan akurasi tembakan. Kami ada tujuh kesempatan menembak terbuka tapi gagal. Kami akan lupakan gim hari ini dan fokus untuk gim selanjutnya," pungkasnya.

Di Lebanon hanya dua pemain yang tak mencetak poin. Sergio El Darwich jadi top skor gim dengan 17 poin melalui 8/10 tembakan (80 persen). Tampil mencuri perhatian di gim hari ini adalah Yousef Khayat. Gim lawan Indonesia jadi gim debut Yousef di level internasional. Pemain berusia 18 tahun ini mencetak 12 poin, 3 rebound, 1 steal, dan 1 blok selama 13 menit. 

Indonesia dijadwalkan bermain dua kali di jendela pertama kualifikasi ini. Keduanya menghadapi Lebanon dan di Lebanon. Gim kedua akan digelar tulat, pukul 21.00 WIB. (DRMK)

Foto: FIBA

 

Komentar