Kehebohan di pertandingan Los Angeles Lakers melawan Detroit Pistons pecah saat memasuki tiga menit kuarter ketiga. LeBron James menyikut Isaiah Stewart saat memperebutkan bola rebound. Ini membuat Stewart harus menerima lima jahitan di wajahnya setelah pertandingan. Sementara selain dikeluarkan LeBron kemungkinan bakal diskors.
LeBron tidak hadir dalam sesi wawancara setelah pertandingan di Little Caesars Arena, Minggu malam, waktu setempat. Padahal puluhan awak media ingin mendengar langsung penjelasan LeBron soal insiden tersebut. Sementara itu, pelatih Frank Vogel menurutkan bahwa insiden tersebut malah memicu kebangkitan Lakers.
"Bagi saya, peristiwa seperti ini bisa jadi momentum kebangkitan kami musim ini. Lihat saja, kami bisa menang di laga ini dan mencetak keunggulan 37-17 di kuarter keempat," kata Vogel yang mengakui kalau timnya lemah di tiga kuarter pertama, dan hampir kalah dari Detroit Pistons.
LeBron bisa menolak menghadiri wawancara dengan media, namun dia tidak bisa menghindar dari komisi disiplin NBA yang bakal memeriksa kasus ini. Bisa saja LeBron akan menerima hukuman atas perbuatannya.
Menurut Brad Botkin dari CBS Sports, kasus LeBron ini hampir sama dengan insiden yang melibatkan JR Smith dan Jae Crowder pada playoff 2015. Smith yang memukul Crowder dikeluarkan dari permainan dan diberi hukuman larangan bermain dua laga. Jadi kemungkinan NBA bakal memberikan hukuman yang sama kepada LeBron.
Sepanjang karirnya, LeBron sudah dua kali (termasuk hari ini) dikeluarkan paksa dari permainan. Sebelumnya terjadi pada tahun 2018. Saat itu, LeBron diusir setelah menyerang wasit Kane Fitzgerald. LeBron kesal dengan keputusan wasit tersebut.
Sampai berita ini diturunkan, LeBron masih belum mau bicara dengan media. Pihak Lakers juga belum memberi keterangan secara rinci terkait kondisi pemainnya, maupun sikap klub. Sementara NBA juga belum memberi keputusan terkait insiden tersebut, terutama hukuman untuk LeBron dan Stewart. (tor)
Foto: USA Today