Sebagai salah satu tim dengan pasar dan penggemar terbesar di NBA, Los Angeles Lakers tak pernah lepas dari sorotan. Segala yang terjadi di tim ini akan terus menarik media dan juga penikmat NBA. Tak terkecuali, pemain-pemain yang sudah tak lagi membela Lakers.
Hal ini terbukti dari unggahan Instagram @mainbasket sepanjang Sabtu, 23 Oktober 2021. Kami mengunggah dua laporan pertandingan yang melibatkan sederet mantan pemain Lakers dan para warganet pun antusias menyangkutkan mereka dengan kondisi Lakers sendiri yabg belum meraih kemenangan di dua gim awal ini.
(Baca juga: Darah-darah Muda di NBA 2016-2017 (Minnesota Timberwolves dan Los Angeles Lakers))
Hal ini tak hanya terjadi kemarin. Saat Brandon Ingram dan Julius Randle mendapatkan gelar Most Improved Player mereka, para penggemar pun langsung menyangkutkan Lakers ke dua pemain itu. Bagaimana Lakers kehilangan pemain-pemain luar biasa ini. Hal yang sama terjadi saat D'Angelo Russell masuk jadi All Star bersama Brooklyn Nets.
Lima tahun lalu, di awal musim 2016-2017, saya pernah menyinggung mengenai ini. Artikel di bawah adalah artikel pertama saya di mainbasket.com yang lantas dilanjutkan di Majalah Mainbasket.
Saya menulis tentang sederet tim yang memiliki skuat muda yang menarik dan Lakers adalah salah satunya.Totalnya sendiri ada tujuh tim yang waktu itu memiliki tim yang berusia muda. Minnesota Timberwolves, Milwaukee Bucks, Philadelphia 76ers, Boston Celtics, Portland Trail Blazers, dan Oklahoma City Thunder.
Dari sederet tim di atas, praktis hanya Bucks dan Sixers yang mampu bertahan dan menjadi kekuatan besar di NBA sekarang. Sedangkan Timberwolves, Blazers, dan Celtics masih memiliki beberapa nama yang kala itu memang masih muda dan kini jadi nama besar.
Kesabaran memang jadi kunci utama dalam proses pembangunan ulang skuat (rebuild). Tentunya juga diikuti dengan peningkatan performa pemain secara terukur dari waktu ke waktu. Hal ini yang jadi kunci mengapa Sixers dan Bucks berhasil.
Terlepas dari mayoritas tim yang berpindah haluan dari pasukan muda yang mereka miliki di atas, Lakers mungkin yang paling layak disayangkan. Pasalnya, seperti yang sudah saya singgung di atas, pemain-pemain yang mereka miliki lima musim lalu, semuanya berhasil berkembang menjadi pemain yang solid, bahkan All Star.
Pemain yang dulu bisa disebut pemain kelas dua seperti Jordan Clarkson bahkan kini tumbuh menjadi Sixth Man of the Year. Larry Nance Jr. pun berhasil mengembangkan dirinya sebagai role player yang solid, baik sebagai starter atau dari bangku cadangan.
Seandainya Lakers lebih sabar dan membangun tim mereka seperti Bucks, mungkin mereka juga bisa sampai di titik ini. Bucks sendiri dalam prosesnya tidak melakukan perekrutan veteran yang signifikan kecuali Brook Lopez dan Jrue Holiday. Lainnya, mereka hanya mengambil pemain kaliber kelas dua atau mencari pemain dari draft saja.
Pola membangun tim ala Bucks sendiri semakin digemari di NBA. Phoenix Suns yang jadi lawan Bucks di final musim lalu pun membangun skuat mereka dari bawah. Tiga dari lima pemain starter Suns datang dari hasil draft mereka sendiri. Sixth Man Suns, Cam Johnson, pun datang melalui proses yang sama.
Selain Suns, ada juga Utah Jazz, Denver Nuggets, Golden State Warriors, Toronto Raptors, hingga Atlanta Hawks pun sekarang lambat laun mendapatkan buah dari kesabaran mereka. Dengan tambahan 1-2 veteran solid yang mereka dapatkan di pasar bebas, tim-tim ini berhasil menjadi kekuatan-kekuatan yang mengerikan di NBA sekarang.
Memang, pada akhirnya Lakers tetap bisa meraih gelar juara pada dua musim lalu. Namun, rasanya tidak akan ada satupun orang yang menyangkal bila gelar tersebut akan terasa lebih hebat jika tim muda tersebut yang mengangkat trofi.
Pemain muda atau tidak, memang adalah sebuah pilihan. Pasalnya, kesabaran adalah salah satu keistimewaan yang tidak dimiliki oleh semua organisasi. Apalagi tim dengan pasar dan penggemar yang besar, tuntutan untuk berprestasi lebih tinggi ketimbang untuk menanti pemain muda unjuk diri.
Pertanyaannya kini lebih kepada para penggemar tim itu sendiri? Mana yang ingin Anda lihat, tim Anda juara dengan pemain yang bisa disebut sebagai pemain "rental?" Atau tim Anda menapaki langkah demi langkah untuk menjadi baik sejak titik terendah dan merengkuh keberhasilan di akhir perjalanan?
Foto: NBA