Salah satu pelatih top yang sudah malang melintang di basket Indonesia, Fictor Gideon Roring, memberi apresiasi kepada DBL Indonesia. Dia mengakui bahwa penyelenggaraan Honda DBL punya peran besar dalam perkembangan basket Indonesia. Bakat-bakat basket muncul dari kompetisi pelajar terbesar di tanah air tersebut.

Pria yang akrab disapa Ito tersebut menyempatkan diri hadir untuk menyaksikan gelaran Honda DBL 2021 Seri Jakarta, pada hari Rabu, 20 Oktober 2021. Ito memuji penyelenggaraan Honda DBL yang sangat ketat dalam menerapkan protokol kesehatan untuk menjaga keselamatan atlet dan semua orang yang terlibat di dalam kompetisi tersebut.

"Penyelenggaraan DBL tahun ini seharusnya bisa menginsipirasi kompetisi lainnya. Saya puas melihat penyelenggaran ini. Karena sebagai kompetisi pelajar, mereka bisa menyelenggarakan di tengah situasi pandemi," ujarnya. "Kita tidak boleh kalah dengan pandemi ini. Asal kita mau, kita bisa. Saya beri dua jempol untuk DBL Indonesia."

Ito juga berbicara lebih jauh tentang peran Honda DBL dalam perkembangan basket di Indonesia. Tidak hanya sebagai kompetisi, tapi kehadiran DBL bisa memunculkan bakat-bakat basket di seluruh Indonesia. Salah satu yang jadi ukurannya adalah Pekan Olahraga Nasional (PON).

"Kita lihat saja, di edisi terakhir PON, ada Bali yang muncul sebagai peraih medali perak di putri. Kemudian ada Sulawesi Utara yang melaju ke babak final. Ini bukti bahwa basket Indonesia sudah berkembang pesat," katanya. 

Mengutip dari pernyataan pelatih Sulawesi Utara, Roland Lengkong, timnya mayoritas dihuni pemain-pemain jebolan kompetisi DBL. Namun dia percaya diri dengan rosternya. Secara kualitas, mereka tidak kalah dengan daerah-daerah di pulau Jawa. 

Ito yang juga menjadi pengurus di Perbasi Sulut membenarkan hal tersebut. Bahkan tidak hanya dari daerahnya saja, pria asal Manado tersebut mengakui bahwa kehadiran Honda DBL memancing keinginan anak-anak Indonesia bermain basket. 

"Itu fakta. Suka tidak suka, itulah faktanya. Bukan hanya di Manado, bahkan di seluruh Indonesia, sekarang banyak anak-anak yang ingin bermain basket, dan tampil di kompetisi DBL. Ini bagus untuk perkembangan basket di Indonesia," jelasnya. 

Tentang basket Sulut sendiri, Ito berani mengatakan bahwa daerah tersebut bisa dikatakan penghasil pemain yang berbakat. Sebut saja Valentino Wuwungan, Reggie Mononimbar, Andre Rorimpandey, dan sekarang yang sedang naik daun adalah angkatan Fernando Manansang. Ito sangat bangga dengan perkembangan basket di sana. 

"Di era saya juga sudah banyak pemain Manado di liga profesional. Sekarang bahkan lebih banyak lagi. Saya rasa ini memang sudah budaya kami, sebagai orang Manado. Kami suka tantangan. Dan, semangat tersebut ditunjukkan dengan keseriusan mereka," ungkap pelatih yang pernah membawa timnas Indonesia meraih medali perak di SEA Games 2015. 

Kekurangan daerah di luar Jawa adalah kompetisi. Namun di level pelajar, DBL hadir menjadi solusinya. Ito berharap DBL tidak pernah lelah dalam menyelenggarakan kompetisi di seluruh Indonesia. 

Selain berkunjung untuk melihat langsung pelaksanaan Honda DBL di Jakarta, Ito juga mendukung putrinya yang tampil di Mainbasket 3x3 Competition. Turnamen 3x3 yang juga menyertai setiap gelaran Honda DBL. Putrinya, Anastasia Katryna Roring bermain untuk Jakarta Intercultural School. Sementara itu, sebagai seorang Direktur tim Pelita Jaya, Ito menggunakan kesempatan tersebut untuk scouting pemain. Menurutnya, DBL memudahkan para pelatih dan pemilik klub untuk mencari pemain yang akan dibina. (tor)

Foto: Dika Kawengian

Komentar