Lama tak terdengar kabarnya, kali ini Paul Mario Watulingas Sanggor muncul di gelaran Honda DBL 2021 seri DKI Jakarta. Mantan pelatih tim profesional tersebut kini terjun ke sekolah memimpin tim putri SMAN 70 Jakarta. Dia menekankan pentingnya komunikasi dalam melatih anak-anak sekolah. 

Mario Sanggor terakhir muncul sebagai pelatih di tim Siliwangi Bogor, hingga tahun 2019. Sebelumnya dia menangani Hangtuah di era IBL Reborn. Sebagai pemain, Mario pernah tampil di NBL Indonesia hingga tahun 2012 bersama Hangtuah Sumsel IM. 

"Saya baru di SMAN 70 Jakarta. Saya masuk sebelum pandemi, sekitar tahun 2020. Setelah itu, pandemi melanda, dan latihan tidak bisa rutin," kata pelatih yang akrab disapa Marsang tersebut. 

Mario menyebut ada tantangan tersendiri dalam melatih anak-anak sekolah. Salah satunya yang paling penting adalah fundamental. Selain itu harus memberikan strategi yang sederhana dan mudah dipahami pemain. Namun semua itu tidak bisa berhasil tanpa komunikasi yang bagus.

"Seorang pelatih sekolah dituntut punya cara dalam berkomunikasi dengan pemain. Bayangkan saja, pemain profesional saja sering salah dalam mengaplikasi strategi di lapangan, apalagi anak-anak sekolah. Kemampuan pelatih dalam berkomunikasi dengan pemain jadi kunci," ungkapnya. 

Repetisi atau pengulangan materi latihan juga diperlukan. Namun kendalanya adalah waktu latihan. Kalau pemain profesional, mereka bisa setiap hari latihan. Tapi anak sekolah bisa seminggu hanya dua kali pertemuan saja. Oleh karenanya penting bagi seorang pelatih sekolah untuk mengulang materi latihan setiap ada kesempatan. 

Tim putri SMAN 70 Jakarta yang ditangani Mario membuat penampilan yang gemilang di Honda DBL 2021 Seri DKI Jakarta. Mereka menembus babak semifinal atau Fantastic Four. Mereka akan bertanding di semifinal melawan SMAN 28 Jakarta, pada Rabu, 20 Oktober 2021. (tor)

Foto: Dika Kawengian

Komentar