Kasus dugaan penyebaran foto-foto kecelakaan helikopter mendiang Kobe Bryant sudah masuk meja hijau. Namun dalam proses persidangan tersebut, kepolisian sebagai pihak yang tergugat justru berusaha membalikkan fakta. Mereka meminta Vanessa Bryant melakukan tes kejiwaan.
Dikutip dari USA Today, kepolisian Los Angeles berusaha agar menghindar dari hukuman. Mereka meluncurkan strategi baru di persidangan, yaitu menuduh balik Vanessa sedang dalam kondisi kejiwaan yang kurang bagus. Padahal, isu psikologis memang menjadi titik berat dalam kasus ini.
Awalnya, Vanessa menggugat kepolisian karena sudah lalai dalam bertugas, khususnya ada dugaan soal tersebarnya foto-foto tempak kejadian perkara (TKP) kecelakaan helikopter yang merenggut nyawa Kobe Bryant, putrinya, dan beberapa korban lainnya pada tahun 2020. Vanessa menuntut bahwa foto-foto tersebut seharusnya tidak dikeluarkan ke publik, karena bisa berpengaruh pada kondisi psikis anak-anaknya, dan kerabat korban lainnya.
Setelah kasus ini sudah masuk tahap persidangan, pihak tergugat justru mengeluarkan penyataan yang mengejutkan. Mereka meminta Vanessa melakukan IME atau pemeriksaan medis independen. Karena ada dugaan bahwa Vanessa mengalami depresi, kecemasan, dan tekanan emosional yang parah.
Menanggapi permintaan tersebut, Gary Robb, pengacara Vanessa dalam sebuah wawancara mengatakan kalau permintaan tergugat hanya akal-akalan saja. Mereka berusaha menyudutkan Vanessa, dan membalikkan tuduhan agar terbebas dari hukuman.
"Tidak ada yang membenarkan perilaku petugas yang mengambil foto-foto kecelakaan dan membaginya ke orang lain. Namun saat ini, mereka yang ada di dalam sidang berusaha menggunakan kebijakan 'bumi hangus'. Mereka memaksa penggugat untuk membatalkan tuntutan hukum, karena jiwanya sedang tidak stabil," kata Camp, dikutip dari USA Today.
Tampaknya kasus ini bakal berlarut-larut. Sementara Vanessa berusaha untuk tetap menjaga kehormatan mendiang Kobe Bryant, dan putrinya, Gianna Bryant. (tor)
Foto: NY Post