Seorang pemain bintang bisa memengaruhi arah kebijakan klub. Termasuk dalam pemilihan pemain. Apalagi bintang klub tersebut sekelas Stephen Curry dan Draymond Green. Namun kenyataanya, kali ini manajemen Golden State Warriors tidak sepaham dengan mereka. Bahkan menolak permintaan Curry dan Green. 

Pada awal bulan Oktober, Curry memberikan pernyataan bahwa dirinya menginginkan garda veteran Avery Bradley masuk sebagai pemain ke-15 dalam roster Warriors. Keinginan tersebut didukung oleh Draymond Green yang mengatakan kalau pemain veteran sangat diperlukan bagi Warriors, terutama yang punya posisi sama dengan Curry. 

"Saya selalu menyebutnya bulldog," kata Curry, dalam sebuah wawancara dengan Anthony Slater dari The Athletic. "Semua orang bertanya, siapa pemain bertahan terbaik yang dimiliki Warriors. Dan, dia orang pertama yang terlintas dalam pikiran saya. Dia punya keunggulan fisik, kecepatan, dan pengalaman."

Namun apa yang terjadi justru sebaliknya. Minggu malam, waktu Amerika Serikat, Marcus Thompson II dari The Athletic melaporkan bahwa Warriors tidak memasukkan nama Bradley, Gary Payton II, Jordan Bell, dan Mychal Mulder. Dengan dilepaskannya Bradley, berarti manajemen menolak keinginan dua bintang utamanya, Curry dan Draymond. 

Warriors mengikat Bradley dengan kontrak tanpa jaminan pada 24 September. Kontrak tersebut diakhiri hanya beberapa hari setelah pramusim NBA 2021-2022. Berarti Warriors tidak punya 15 pemain dalam roster, bila mereka melepaskan Bradley dan tiga pemain lainnya. 

Bradley merupakan pemain dengan tipe permainan bertahan. Dia dua kali masuk nomine All-Defensive Team. Sementara itu, namanya mencuat ketika bermain untuk Boston Celtics sejak tahun 2013 hingga 2014. Bradley dianggap pemain yang cocok masuk di tim Warriors yang membutuhkan tambahan tenaga di pertahanan. Namun rupanya manajemen punya pilihan lain. (tor)

Foto: Golden State of Mind

Komentar