Penyerahan medali 3x3 menjadi penanda berakhirnya Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021. DKI Jakarta dan Papua mencetak sejarah sebagai pemenang medali emas di 3x3, yang baru pertama kali dilombakan di ajang empat tahunan tersebut.
Tiba-tiba saja, 3x3 mencuri perhatian di hari terakhir pelaksanaan PON Papua, Kamis malam, 14 Oktober. Karena laga final antara tim putra DKI Jakarta dan Jawa Barat ternyata menjadi klasemen akhir perolehan medali provinsi. DKI Jakarta, sebelum final 3x3 ada di peringkat ketiga dengan 109 medali emas. Sementara Jawa Timur di peringkat dua dengan 110 medali emas.
Perjalanan DKI Jakarta tidak mulus. Namun bisa dibilang beruntung. DKI Jakarta sempat kalah 17-18 dari Jawa Barat di babak penyisihan. Namun mereka bisa menduduki puncak klasemen grup B, setelah Sumatera Utara mengundurkan diri dan Walk-Out. Sementara sebelum bertemu Jawa Barat lagi di final, DKI Jakarta berhasil menyingkirkan Jawa Tengah dengan skor 21-20.
Di partai final, DKI Jakarta yang hanya bermain satu pertandingan tampil lebih segar. Sementara, Jabar sudah kelelahan di playoff setelah menyingkirkan Sulawesi Selatan (15-14) dan Jawa Timur (13-9). Dua pertandingan tersebut menguras fisik pemain. Karena terlihat di laga final, DKI Jakarta sempat memimpin 12-7 di sisa dua menit. Jabar sempat menyusul, namun kehabisan waktu. DKI Jakarta menang dengan skor akhir 12-11. Mereka berhak membawa pulang medali emas 3x3 PON Papua. Jabar mendapatkan medali perak.
"Kami memang berniat membalas kekalahan dari Jabar di laga sebelumnya. Namun yang penting kami bisa mengurangi kesalahan di laga final ini, sehingga bisa memimpin sejak awal. Kami bersyukur bisa membawa pulang medali emas," kata Andrian Danny Christianto, pemain DKI Jakarta.
Tambahan satu medali emas membuat DKI Jakarta menduduki peringkat kedua di klasemen akhir medali PON XX Papua 2021. Mereka hanya terpaut medali perak dan perunggu dari Jawa Timur. Klasemen akhir medali bisa dilihat di ponxx2021papua.com.
Sementara di perebutan medali perunggu. Jawa Timur berhasil memenangkan laga tersebut. Jatim sempat unggul 18-12 di menit-menit akhir. Mereka bisa menutup laga dengan kemenangan 19-15. Hasil ini bisa dibilang mengecewakan bagi Jatim. Karena mereka terlihat dominan di babak penyisihan dengan sapu bersih tiga pertandingan.
""Menang-kalah sesuatu hal yang harus kita hadapi dalam olahraga. Namun yang penting bagaimana kita bisa bounce-back dari kekalahan, dan berjuang untuk kemenangan terakhir kami. Kemenangan terakhir ini luar biasa. Terima kasih buat Jawa Timur, yang sudah mempercayakan kami untuk bertanding di cabang olahraga 3x3 ini," kata Widyanta Putra Teja, pemain 3x3 Jatim.
Dari sektor putri, Papua mendominasi turnamen ini. Papua kali ini digawangi oleh Lea Kahol, Wina Nathalia Mekiuw, Stevani Ngaderman, dan Oktofiana Pigay. Mereka menang lima pertandingan atau sapu bersih untuk mengamankan medali emas di rumah sendiri.
Di babak semifinal Papua mengalahkan Sumatera Barat dengan skor akhir 12-7. Kemudian di babak final, mereka menghajar Bali dengan kemenangan mutlak, 14-4. Lea Kahol dan kawan-kawan berhasil mencetak sejarah di PON kali ini.
"Kami tidak menduga bisa dapat medali emas. Kami main enjoy saja. Medali emas ini menjadi hasil dari jerih payah kami selama latihan. Saya persembahkan medali emas ini untuk masyarakat Papua," kata Lea Kahol.
Dengan hasil tersebut, maka Bali berhak mendapatkan medali perak. Kemudian di laga perebutan medali perunggu, DKI Jakarta menang 12-11 dari Sumatera Barat. Prestasi tim 3x3 putri Bali dan DKI Jakarta menyamai capaian tim bola basket putri. Karena sebelumnya di basket 5on5, putri Bali dan DKI Jakarta juga mendapatkan medali perak dan perunggu.
Berharap Basket 3x3 Diteruskan
Untuk pertama kalinya, cabang olahraga (cabor) basket 3x3 putra dan putri dipertandingkan secara resmi pada PON XX Papua 2021. Para pemain berharap cabor basket 3x3 bisa dimainkan rutin di PON.
"Kiranya ke depan, basket 3x3 di Indonesia, tapi pertandingan yang bisa diandalkan. Liga basket 3x3 saya sambut baik agar olahraga ini bisa diangkat dengan baik," kata Nuban, pebasket putra asal Sulawesi Selatan.
Pemain Jabar, Dio Syahputra juga berharap Perbasi agar pertandingan basket 3x3 pada PON bisa dilanjutkan.
"Pertama kali di PON XX ini, cukup bagus dan menarik. Jadi di basket bukan hanya 5x5 tapi ada 3x3 indoor," ungkapnya.
Hal senada disampaikan pemain Riau, Danny Ray. Menurutnya, kompetisi basket 3x3 sangat baik diadakan terus agar muncul atlet-atlet handal yang mengarumkan nama daerah dan Indonesia.
"Ini jadi ajang yang baik. Perlu diperhatikan dan terus dipertandingkan pada PON ke depan," tuturnya. (tor)
Foto: PB PON