Ada yang unik di bangku cadagan SMA Labschool Kebayoran saat mereka tampil di Honda DBL 2021 DKI Jakarta Series. Tim berjuluk Labsky itu memiliki pelatih kembar bernama Reffvin Nuardy Erdiham dan Kevin Erdiham.
Saudara kembar ini cinta mati terhadap basket, dan sama-sama ingin berkontribusi lebih untuk basket Indonesia. "Kami berdua awalnya pemain, tapi karena sadar diri tidak bisa melanjutkan ke jenjang profesional, maka kami terjun ke kepelatihan," ucap Reffvin.
Dasar basket sudah ditekuni si kembar sejak lama. Bahkan dari kecil. Kakak mereka yang ‘mendoktrin’ basket ke mereka. "Ssekarang malah kakak kami tidak menekuni basket," sambar Kevin.
Keduanya memang sempat bermain basket, namun semenjak usia 16 tahun mereka berdua memutuskan untuk mengambil lisensi kepelatihan. "Sebagai pelatih, kami merasa seperti panggilan hati. Alhamdulillah kami bisa menjadi pelatih sampai sekarang," tutur Reffvin.
Mulanya kedua kakak beradik kembar ini melatih tingkat SMP, yaitu di SMPN 13 Depok. Dari situ karir kepelatihan keduanya pun mulai dilirik. Hingga sekitar tahun 2016 mereka dipercaya menangani tim putra-putri SMAN 6 Depok (Hexa). Terakhir, kembar dari lima bersaudara ini, memegang Hexa di kancah Honda DBL West Java Series 2019-West Region.
Tak main-main, prestasi putra-putri Hexa patut diperhatikan. Tim putra mereka bisa melenggang sampai 8 besar. Sementara, tim putrinya bisa melaju hingga fantastic four. Bukan hanya bersama Hexa, khusus Kevin dirinya pun dipercaya menjadi asisten pelatih di SMA Kharisma Bangsa.
Kevin bisa membawa pulang trofi Honda DBL seri Banten dua tahun silam. Meski kerap melatih bersama, di luar itu kakak adik berusia 25 tahun itu juga punya jalannya masing-masing. Kevin sendiri sebenarnya lebih senang menciptakan rumah, alias lebih senang membangun tim dari nol di kelompok usia. Sementara Reffvin juga sempat dipercaya menjadi ofisial salah satu klub di IBL, yaitu Hangtuah Basketball Jakarta.
Kendati demikian, baik Reffvin maupun Kevin sama-sama nyaman ketika melatih dalam satu tim sama. Itulah yang membawa mereka akhirnya dipertemukan kembali, dan dipercaya menahkodai Labsky di Honda DBL seri Ibu Kota musim ini.
"Kebetulan kursi asisten pelatih kosong, makanya saya ajak Kevin, saya juga nyaman melatih bareng dia," ungkap Reffvin.
Kedepannya, meski tidak bisa berkontribusi sebagai pemain, Reffvin dan Kevin meyakini siapa saja tetap bisa membantu berkontribusi lebih untuk basket Indonesia.
"Di basket itu perannya banyak, sebagai pemain kalau nggak bisa poin, bisa passing. Kalau nggak bisa juga, bisa rebound. Kalau nggak bisa jadi pemain, juga bisa jadi pelatih kan, ya perannya banyak,” pungkas keduanya. (Hak)
Foto: DBL Indonesia