Tim putri Jawa Timur berhasil mewujudkan target medali emas di cabang olahraga bola basket Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021. Jatim mengalahkan Bali dengan skor 56-37, pada partai final, yang berlangsung di Mimika Sports Complex, Sabtu sore, 9 Oktober 2021. Tim putri Jatim mencetak rekor sempurna di PON Papua (5-0). Sebelumnya, tim putra Jatim juga membawa pulang medali perunggu.

Prestasi tim putri Jatim mencatat peningkatan prestasi di PON. Sebelumnya, di edisi tahun 2016, tim putri Jatim mendapatkan medali perunggu. Keberhasilan tahun ini membuat Jatim bisa mengakhiri paceklik medali emas PON.

"Mungkin rasanya sudah lama sekali tidak pernah meraih medali emas, sepertinya sejak tahun 1996," ungkap Lena, pelatih tim putri Jatim, setelah memastikan medali emas.

Jatim dan Bali sama-sama menurunkan kekuatan terbaiknya. Namun di babak pertama, pertahanan Bali tampak kesulitan menahan laju Faizzatus Shoimah. Dia mencetak 14 poin untuk membuat Jatim unggul 35-25 saat jeda.

Jatim di babak pertama mengumpulkan 24 points in the paint. Dua tembakan tripoin Serly Kurniawati membantu Jatim menjauh dari kejaran Bali. Garda Bali juga kerepotan menghadapi Adelaide Callista Wongsohardjo. Dia bisa mencuri bola empat kali. Sebaliknya Bali sudah membuat 14 turnover di babak pertama. Dari kesalahan yang dibuat Bali tersebut, Jatim bisa mencetak 10 poin.

Di kuarter ketiga, Jatim membuat Bali mati kutu. Jatim bisa menambah 15 poin, sementara Bali hanya mampu mencetak 5 poin saja. Jatim sempat unggul 21 poin di akhir kuarter ketiga. Mereka bisa mempertahankan kedudukan hingga akhir laga. Faizzatus Shoimah menjadi top skor di pertandingan ini dengan torehan 18 poin.

"Final itu bukan hanya soal strategi saja. Mental juga jadi faktor utama. Para pemain punya mental yang bagus, sehingga kami bisa juara. Kami menyiapkan tim ini sudah lama. Kami membuktikan bahwa persiapan yang kami lakukan tidak sia-sia," imbuh Lena.

Sebaliknya, tim Bali sudah menunjukkan permainan yang luar biasa. Untuk tim putri, mereka baru tampil di PON pada tahun 2016 lalu. Satu edisi setelahnya, Bali sudah berhasil menembus babak final.

"Kami sudah bermain mati-matian sejak awal. Kami sudah bisa mengimbangi lawan di kuarter satu. Seterusnya anak-anak kurang konsisten. Namun saya tetap salut pada mereka, karena pengorbanannya sudah sangat besar," kata Muflih Farhan, pelatih Bali.

Di kategori putri terjadi kejutan. Tim Jawa Tengah sebagai peraih medali emas PON XIX di Jawa Barat, justru tersingkir di babak penyisihan. Sementara DKI Jakarta yang pernah jadi finalis di edisi sebelumnya, kali ini pulang dengan membawa medali perunggu. (tor)

Foto: Hariyanto

 

Komentar