Mulai dari panitia, peserta basket dan dance, pelatih dan ofisial tim, wasit serta perangkat pertandingan, hingga petugas kebersihan semua wajib menjalani tes Covid-19 dengan metode swab PCR. Itu difasilitasi sepenuhnya oleh DBL Indonesia bareng Astra Honda Motor (AHM) selaku penyelenggara.

Panitia sendiri sudah melakukan tes swab PCR Selasa (5/10) sore tadi. Bertempat di lobi Gelanggang Remaja Cempaka Putih, pengambilan sampel tes usap PCR ini dilakukan oleh tim dari laboratorium klinik ScanMe Labs by National Hospital.

Bagi para peserta basket dan dance, pelatih serta ofisial tim, penyelenggara hanya menerima hasil tes swab PCR yang dilakukan oleh DBL Indonesia. Mereka dijadwalkan datang ke venue untuk pengambilan sampel H-1 sebelum pertandingan.

Hasil dari tes swab PCR itu berlaku 2x24 jam sejak tes dilakukan. Apabila terlambat dari jadwal yang telah ditentukan, maka risiko keterlambatan akan ditanggung sendiri oleh peserta. Tim tersebut tidak bisa mengikuti pertandingan.

”Siapapun apabila dari hasil tes PCR terkonfirmasi positif Covid-19, yang bersangkutan tidak diperbolehkan datang ke venue. Baik itu panitia, wasit, atau peserta. Karena data hasil tes PCR secara otomatis akan terintegrasi ke aplikasi Peduli Lindung,” terang dr. Pratama Wicaksana, medical advisor DBL Indonesia.

“Jadi, seandainya  tetap memaksa datang ke venue sekalipun tetap tidak akan bisa masuk karena saat scan barcode akan ketahuan,” lanjut dokter yang sapa diakrab Tommy itu. Selain itu hari ini tes swab PCR juga dijalani oleh semua petugas pertandingan. Untuk diketahui, panitia dan petugas pertandingan juga wajib memakai masker, bahkan pada saat berdiskusi dengan official table. (REN)

Izin penyelenggaraan Honda DBL 2021-2022 dibahas dan diumumkan di rapat Sekretariat Presiden, Senin (4/10). Disebut langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan (menit ke 6.17).

Foto: DBL Indonesia

Komentar