Tim putri Jawa Tengah gagal total di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021. Jateng tanpa kemenangan di babak penyisihan Grup X. Padahal mereka merupakan peraih medali emas di PON XIX tahun 2016 di Jawa Barat. Di laga terakhir babak penyisihan Grup X, Jateng kalah 53-65 atas Jawa Barat.
Kedua tim memang sudah tidak lolos ke semifinal. Di Grup X, Jawa Timur dan Bali yang berhasil lolos. Jabar tampak lebih agresif. Mereka bisa unggul 33-16 di babak pertama. Meski Jateng berusaha bangkit di kuarter ketiga, namun mereka tidak bisa menyusul Jabar hingga akhir pertandingan.
Dari tim Jabar, Nurlela Azhara, Deniece Adriana Gunarto, dan Clarita Antonio mencetak masing-masing 12 poin. Kemudian dari bangku cadangan ada Nur Indah Qur'ani menyumbang 11 poin. Sebaliknya dari Jateng, Dyah Lestari mencetak 14 poin dan 11 rebound.
Setelah pertandingan, suasana ruang konferensi pers mendadak hening, ketika pelatih Jateng, Apriyadi, serta Nikita Shallom Sugondo berhadapan dengan awak media. Nikita tak kuasa menahan tangis.
"Kami tidak bermain seperti biasanya. Seandainya bisa lebih maksimal, kami bisa," ucap Nikita. "Rebound dan defense kurang bagus. Padahal kami sudah berlatih keras untuk PON ini. Kami jelas sangat sedih karena kami berharap bisa mendapatkan medali di PON."
Pelatih Apriyadi mengaku bertanggung jawab atas kegagalan tim putri Jateng kali ini. Padahal mereka berangkat ke Papua dengan target medali emas. Banyak catatan yang bisa menjadi pelajaran di kemudian hari.
"Ini jadi bahan evaluasi kami. Kenapa dalam tiga pertandingan tidak bermain seperti biasa. Kami seperti dalam tekanan. Secara poin kurang agresif, sehingga di PON kali ini susah menang. Sebenarnya kami punya target di setiap kuarter harus cetak 15-20 poin. Kemudian di rebound harus kurang lebih 50 rebound. Tapi dalam tiga pertandingan ini kami bahkan di bawah 40 rebound. Dengan performa yang demikian di PON, menurut saya sangat rendah sekali. Dan, kami memang layak untuk kalah," ungkapnya.
"Saya sebagai pelatih bertanggung jawab sepenuhnya terhadap penampilan buruk tim putri Jawa Tengah di PON kali ini."
Di PON XX, Jateng kalah tiga kali di babak penyisihan. Pertama mereka menyerah 51-65 dari Jawa Timur. Kemudian kalah 44-59 dari Bali. Di laga ketiga, Jateng menyerah dari Jabar.
Sementara, Jabar sendiri juga kurang beruntung. Padahal mereka di PON edisi sebelumnya masuk empat besar atau semifinal. Di Papua, Jabar hanya menang sekali dari tiga laga. Sebelum menang melawan Jateng, Jabar kalah 47-56 dari Bali, dan kalah 45-62 atas Jatim. Jabar juga gagal mewujudkan target mereka.
"Evaluasinya mungkin akan dimatangkan lagi untuk tim PON berikutnya. Itu evaluasi dari tim pelatih. Mungkin juga akan ada evaluasi dari Pengprov Perbasi Jabar dan Koni Jabar. Karena target kami sebenarnya masuk final. Sebab tim kami diperkuat pemain yang pernah tampil di Srikandi Cup dan juga memperkuat timnas," kata Muhammad Nasir, asisten pelatih tim putri Jabar.
Dari kategori putri Grup X, Jabar dan Jateng merupakan dua tim yang tidak lolos ke semifinal. Padahal keduanya merupakan tim-tim unggulan. Sementara dari Grup Y, tuan rumah Papua juga tersingkir dari persaingan semifinal setelah kalah dua kali dari Sulawesi Selatan dan DKI Jakarta. (tor)
Foto: Hariyanto