Menakjubkan. Itulah kata yang tepat untuk menggambarkan sebuah bangunan yang dibuat Nike di Beaverton, Oregon, Amerika Serikat. Dibagun di area seluas 6,9 hektar, gedung yang menjadi pusat penelitan serta desain sepatu dan perlengkapan olahraga tersebut diberi nama LeBron James Innovation Center. LeBron sendiri kagum dengan gedung tersebut.
Nike membangun gedung tersebut selama empat setengah tahun. Di dalamnya terdapat Nike Sport Research Lab (NSRL). Menampung instalasi motion-capture terbesar di dunia (400 kamera), 97 force plate, peralatan pemetaan tubuh, dan banyak lagi.
"NSRL adalah pusat tempat kami bekerja dengan atlet dari semua kemampuan, semua latar belakang, semua keterampilan, dan semua olahraga," kata Matthew Nurse, PhD, VP dari Nike Explore Team Sport Research Lab.
Dulu NSRL berada di Exeter, New Hampshire. Namun sekarang Nike memindahkan semuanya ke gedung yang baru. Ini memungkinkan para desainer bekerja di gedung yang sama dengan peneliti biomekanik. Selain berfungsi sebagai pusat penelitian, gedung tersebut juga berfungsi sebagai museum. Nantinya orang awam bisa memahami bagaimana produk-produk mereka dibuat berdasarkan penelitian terhadap gerak tubuh manusia.
Pemilihan nama LeBron James juga unik. Nike pertama kali bekerjasama dengan LeBron pada tahun 2003. Bahkan sebelum dia masuk NBA. Kemudian pada tahun 2010, Nike memperpanjang kontraknya. Hingga pada tahun 2015 Nike mengikat LeBron dengan kontrak seumur hidup. Kontrak tersebut diyakini sebagai kontrak terbesar dengan seorang atlet yang pernah dibuat Nike. Nilainya sekitar AS$1 miliar. Nike sendiri punya pendapatan sekitar AS$350 juta untuk penjualan sepatu khas LeBron James pada tahun 2015. Jadi Nike berusaha memberikan penghormatan untuk salah satu duta paling sukses dalam sejarah mereka.
LeBron James Innovation Center dirancang oleh arsitek terkenal Tom Kundig, yang dikenal ahli merancang bangunan baja, kaca, dan betonnya yang tinggi. Kundig kabarya memakai lebih dari 9,5 ribu kilogram bahan Nike Grind sebagai lantai bangunan.
Salah satu sudut ruangan yang menarik adalah sebuah ring basket di atrium utama. Ring tersebut berdiri sendiri, namun dibawahnya terdapat bintik-bintik emas dan hitam. Ternyata itu bukan bintik biasa. Bintik emas menggambarkan titik di mana LeBron mencetak poin. Sementara bintik hitam menandakan tembakan yang gagal. Ternyata bintik-bintik tersebut dibuat untuk menandai rekor 30 ribu poin LeBron di NBA. Rekor tersebut dicetak selama tahun 2003 hingga 2018.
LeBron sendiri sudah berkunjung ke tempat tersebut. Itu terlihat dari unggahan di akun Instagram pribadinya. LeBron menuliskan bahwa dirinya kagum dengan bangunan yang dibuat Nike tersebut. Tampak dia juga mencoba lapangan basket, sekaligus tempat penelitian gerak tubuh.
Sebagai sentuhan akhir, Nike menambahkan sebuah kafetaria yang mewah. Tempat tersebut diberi nama Glo's Cafe, yang diambil dari nama ibu LeBron James. Di dinding-dinding kafetaria ini, pengunjung bisa melihat foto-foto kenangan LeBron dan ibunya. Terdapat pula sebuah foto LeBron yang dipeluk ibunya saat masih bersekolah. Semua tampak memberikan kesan hangat sekaligus mendinginkan suasana setelah melihat semua teknologi yang menakjubkan di gedung ini. (tor)
Foto: Nike.com