Di Instagram @mainbasket dan daftar pemain yang sudah kami rilis sebelum PON XX Papua 2021 digelar, kami sudah memberitahukan jumlah pemain IBL yang berlaga untuk masing-masing tim. Total ada 36 pemain IBL yang berlaga di PON kali ini dan salah satu di antaranya adalah ruki West Bandits Solo musim lalu, Habib Titoaji.
Meski tak masuk ke nominasi resmi IBL untuk ruki terbaik, kami di Mainbasket yang juga sempat mengulasnya di Mainbasket Podcast percaya bahwa Habib adalah salah satu ruki terbaik musim lalu. Bermain 12 kali di musim reguler tanpa sekalipun menjadi starter dan hanya turun 17,4 menit per gim, Habib mampu mencetak 7,0 poin dan 5,3 rebound per gim.
Habib sendiri baru mendapatkan perhatian publik usai tampil apik bersama dua ruki West Bandits lainnya, Rio Disi dan Patrick Nikolas di playoff. Keberhasilan West Bandits mengalahkan Prawira Bandung di ronde pertama playoff tak lepas dari performa tiga pemain ini dan secara ekspektasi, Habib berhasil jauh melebihi harapan publik.
Performa apik Habib pun terus berlanjut di PON kali ini. Membela Jawa Tengah, Habib tampil trengginas di dua gim yang sudah ia mainkan. Meski di gim perdana harus menelan kekalahan atas Jawa Barat, Habib mencetak rekor poin tertinggi dalam satu gim PON dengan 44 poin dan 14 rebound. Habib memasukkan 16/31 tembakan (52 persen), termasuk di dalamnya 6/13 tembakan (46 persen). Ini adalah salah satu performa paling efisien dengan frekuensi percobaan sebanyak itu.
Di gim kedua melawan Kalimantan Selatan, Habib sekali lagi menunjukkan betapa produktif dan efektifnya ia. Kali ini turun sebagai cadangan, Habib mencetak 27 poin dan 11 rebound hanya dengan bermain 19 menit. Pemain yang kali ini menggunakan nomor punggung delapan ini memasukkan 10 dari 14 tembakannya (71 persen). Performa di dua gim ini membuat Habib memiliki rerata 35,5 poin dan 12,5 rebound per gim. Habib adalah top skor sementara untuk PON sekaligus peringkat kedua untuk rataan rebound terbanyak.
Sejak masih membela Universitas Surabaya (Ubaya) di level kampus, Habib memang terus memposisikan dirinya sebagai stretch four atau yang kita juga juluki 3PP diĀ Rekomendasi Pembagian Peran Pebasket Modern Berdasarkan Statistik dan Mekanika. Hal itu juga dimanfaatkan dengan baik oleh Raoul Miguel Hadinoto dan Xaverius Wiwid di West Bandits serta tim Jawa Tengah.
Meski kami tidak memiliki data resmi untuk area tembakan Habib, pengamatan di lapangan melihat ia bergerak apik di area kunci dan top of the key untuk tripoin. Posisi ini sebenarnya secara teori adalah posisi tripoin dengan jarak terjauh dari ring. Namun, Habib seolah sudah cukup mengunci tenaga dan akurasinya di area sini.
Menariknya lagi, Habib tak sekadar mengancam saat menyerang, ia juga sosok yang cukup mengintimidasi lawan dalam bertahan. Mentalnya baja atau mungkin bahasa jalanannya, kita biasa menyebutnya sebagai pemain yang usil atau rese. Ia tampak tak gentar melawan siapapun, meski memiliki fisik yang lebih besar darinya. Semakin baik, catatan di PON menunjukkan bahwa ia memiliki 1,5 steal dan 1,5 blok per gim.
Seperti Fernando Manansang yang sudah kami bahas di ulasan sebelumnya, Habib tampak paham betul bahwa PON adalah panggung utamanya. Alumnus SMA Karangturi Semarang ini memanfaatkannya dengan baik untuk membuat publik basket Indonesia semakin mengenal namanya. Ya, sebaiknya Anda kini harus mengingat namanya, Habib Titoaji, forwarda penembak tajam dari Jawa Tengah! (DRMK)
Foto: Hariyanto