Legenda NBA Kareem Abdul-Jabbar angkat bicara soal vaksinasi di kalangan NBA. Dalam sebuah wawancara Abdul-Jabbar menyarankan agar NBA bersikap tegas terutama soal vaksinasi covid-19. Bahkan dia juga menyarankan agar pemain dan ofisial yang tidak mau vaksin sebaiknya dikeluarkan dari tim, karena membahayakan rekan-rekannya.

Hall of Famer dan pemain yang layak dikategorikan sebagai G.O.A.T. tersebut membuat pernyataan tegas dalam sebuah wawancara dengan Matt Sulivan dari Rolling Stone. Menurutnya, tidak ada lagi toleransi bagi mereka yang tidak mau menerima vaksin covid-19. NBA seharusnya membuat aturan tegas mengenai hal ini. Pemain yang menolak vaksin dianggap pribadi yang "tidak jujur" dengan kondisi kesehatannya. Karena bertentangan dengan ilmu kedokteran yang berkaitan dengan pandemi dan vaksin.

"NBA harus mewajibkan semua pemain dan staf menerima vaksin. Kalau tidak, mereka harus dikeluarkan dari tim. Tidak ada ruang bagi pemain yang mempertaruhkan kesehatan dan nyawa rekan satu tim mereka, staf, bahkan penggemar di lapangan, hanya karena mereka tidak memahami situasi pandemi ini," kata Abdul-Jabbar.

"Apa yang saya temukan dalam hal ini tentang mereka yang menolak vaksin adalah arogansi. Mereka tidak percaya pada imunologi dan ahli medis."

Abdul-Jabbar sendiri termasuk orang dari komunitas NBA yang menerima vaksinasi covid-19 sejak awal. Dia juga dinobatkan sebagai duta vaksin Amerika Serikat, dan sejak awal sudah menyarankan agar para pemain menerima vaksin. Tujuannya supaya liga segera bergulir dengan normal.

Dilansir NBC Sports, ada beberapa bintang papan atas NBA yang tidak menerima vaksinasi, seperti Kyrie Irving (Brooklyn Nets) dan Andrew Wiggins (Golden State Warriors). Mereka kini terganjal aturan kesehatan di New York City, bahkan terancam tidak bisa membela timnya bertanding di rumah sendiri. Ternyata jumlah pemain di NBA yang belum vaksin lebih banyak dari perkiraan. Ada sekitar 50 pemain yang belum vaksin, termasuk Jonathan Isaac dari Orlando Magic. Menurut Abdul-Jabbar, dirinya kecewa dengan sikap para atlet tersebut.

"Mereka saya anggap gagal menjadi sosok panutan masyarakat. Atlet tidak berkewajiban untuk menjadi juru bicara pemerintah, tetapi ini bukan soal sosial dan politik, ini masalah kesehatan masyarakat. Dengan tidak memberi contoh vaksin, dan sebaliknya menolak vaksin, mereka sudah berkontribusi terhadap kematian yang terjadi di negara ini. Saya juga prihatin dengan mereka yang berstatus atlet tapi tidak percaya bukti ilmiah dan berpikir rasional," tegasnya.

Dalam laporan Rolling Stone disebutkan bahwa NBA mulai berpikir ulang untuk menerapkan aturan yang berbeda terhadap pemain vaksin dan tidak vaksin. Tampaknya aturan tersebut akan dibatalkan. Sebagai gantinya, NBA akan mewajibkan semua orang dalam komunitasnya untuk menerima vaksinasi covid-19. (tor)

Foto: Milwaukee Journal Sentinel

Komentar