Baru-baru ini telinga saya menangkap kembali lagu lama Natasha Bedingfield yang berjudul "Unwritten". Lagu ini populer tahun 2004 karena jadi bagian dari iklan sampo Pantene. Unwritten kemudian populer lagi tahun 2021 di TikTok karena dipakai untuk goyangan (dance) unik yang viral.

Saya tak tahan godaan untuk lihat lagi video Unwritten di youtube Natasha. Sudah ditonton 100 juta lebih orang. Saya kemudian ke bawah untuk baca komentar-komentar.

Puja-puji atas keindahan lagu ini tentu saja di mana-mana. Namun yang paling menarik perhatian saya adalah beberapa komentar dari orang-orang yang sepertinya keturunan Afrika-Amerika. Ada yang bilang bahwa komunitas Afrika-Amerika biasa menyanyikan lagu ini dengan caranya sendiri atau dengan soul-nya sendiri, yang kemudian diamini oleh banyak keturunan Afrika-Amerika lainnya. Terus terang, saya penasaran, memangnya seperti apa komunitas Afrika-Amerika menginterpretasi ulang lagu ini dalam cita rasa komunitasnya. Saya coba cari versi cover-nya, gak nemu yang beda banget, atau yang katanya "hitam" banget.


...


Di tahun 1983, NBA All Star berlangsung di The Forum, rumah lama Los Angeles Lakers. Nama-nama yang hadir saat itu antara lain Isiah Thomas, Larry Bird, Moses Malone dan Julius Irving dalam satu tim melawan Magic Johnson dan Kareem Abdul Jabbar di tim lainnya. Nama-nama lain tidak sepopuler enam nama itu rasanya, walau tentu saja cukup populer bagi yang fanatik NBA.

Bukan, bukan gim All Star-nya yang kemudian melegenda dari tahun 1983. Tetapi lantunan lagu kebangsaan Amerika Serikat "The Star-Spangled Banner" yang jadi obrolan banyak orang. Bahkan hingga sekarang.

Bagi saya, lagu The Star-Spangled Banner ini seperti berubah status. Dari lagu kebangsaan, ia berevolusi menjadi lagu pop. Selain Indonesia Raya, lagu kebangsaan Amerika Serikat ini menjadi lagu kebangsaan kedua yang paling sering saya dengar. Tentu saja berkat program-program olahraga mendunia dari Amerika Serikat yang mewajibkan lagu itu dikumandangkan sebagai ritual pembuka laga. Rasa-rasanya pula, tak sedikit kawan saya yang lama-lama hafal lagu tersebut. Ia dinyanyikan oleh bintang-bintang pop di puncak karirnya pada perhelatan yang tersiar global.

Pada NBA All Star 1983, The Star-Spangled Banner dinyanyikan oleh Marvin Gaye. Saya suka Marvin Gaye. Hafal beberapa lagunya, "Sexual Healing" salah satu favorit saya. Oh yes, seronok.

Lagu kebangsaan Amerika Serikat yang dibawakan Gaye memang terdengar sungguh berbeda. Saya beberapa kali mendengarkan versi Gaye ini. Puja-puji di sekitarnya yang membuat saya melakukannya. Mencoba terus cari paham, mengapa ia bisa dianggap istimewa.

The Star-Spangled Banner versi Gaye diawali ketukan yang --seperti kata penyiar resmi Lakers saat itu-- mirip Sexual Healing. Ia sempat panik ada yang salah putar musik pengiring. Dengan kapasitas saya yang minim dalam mengapresiasi musik, saya merasa suara Gaye seperti lari keluar dari ketukan. Tentu saja saya keliru. Karena kemudian di tengah dan ujung lagu, entah dari mana ketukan dan lantunan Gaye seolah bertemu dan bergandengan tangan. Saat itu, belasan ribu penonton The Forum mulai bertepuk tangan mengikuti irama lagu. Gaye seperti menyatu dengan lagunya. Para pemain NBA All Star yang berbaris khidmat sudah tahu bahwa aksi mereka sudah kalah sebelum bertanding. Pemenang utama saat itu adalah penampilan Gaye.

Penampilan Gaye melegenda. Gara-gara itu, saya mencoba kembali ke lagu Natasha Bedingfield tadi. Barangkali ini yang dimaksud oleh para komentator/netizen youtube yang mengatakan bahwa mereka bisa merasakan versi "hitam"-nya lagu Natasha. Walaupun saya sendiri masih dalam posisi saya, penasaran. Belum paham.



Delapan tahun setelah Gaye, penampilan The Star-Spangled Banner versi Whitney Houston di Super Bowl XXV juga menuai puji-pujian. Saya dengarkan juga. Indaaah sekali. Suara Whitney Houston secantik parasnya. Namun versi Whitney cukup mainstream. Tak semisterius sedalam Gaye. Setidaknya bagi saya yang awam.

Bulan Juni 2021 lalu, kabar menyiarkan bahwa Dr.Dre akan membuat film biopik tentang Marvin Gaye. Nanti, keluarnya nanti di tahun 2023.(*)

Foto: Getty Images.

Komentar