Honda DBL musim 2021-2022 siap bergulir Oktober nanti. Itu setelah ada lampu hijau dari pemerintah untuk penyelenggaraan event di dua kota. PT DBL Indonesia selaku penyelenggara, bersama PP Perbasi selaku federasi, diminta untuk memulai persiapan mulai sekarang, agar semua siap Oktober nanti.
PP Perbasi dan PT DBL Indonesia sebelumnya melakukan pemaparan secara marathon kepada Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Luhut Binsar Panjaitan selaku Koordinator PPKM Darurat untuk Pulau Jawa dan Bali pekan lalu. Dilanjutkan dengan paparan kepada Menpora Zainudin Amali, juga Kemenkes.
Protokol kesehatan ketat selama seri Nusa Tenggara Barat dan Sumatera Selatan pada Februari dan Maret lalu menjadi pijakan untuk pelaksanaan lanjutan Honda DBL. Namun, pemerintah meminta prokes itu disempurnakan lagi. Itu sejalan dengan perubahan kondisi penyebaran Covid-19. Saat itu masih diberlakukan PSBB, sedangkan kini PPKM.
”Kami meminta DBL diselenggarakan dengan protokol yang lebih ketat lagi,” kata Plt. Dirjen Kesehatan Masyarakat drg. Kartini Rustandi dalam rapat koordinasi teknis secara online Minggu (5/9). ”Kalau sebelumnya swab antigen, ke depan harus PCR,” lanjutnya.
Tidak hanya PCR, pemerintah juga menambahkan syarat vaksin Covid-19 dua kali untuk seluruh peserta Honda DBL. Baik pemain, wasit, maupun perangkat pertandingan.
”Aplikasi Peduli Lindungi juga akan berperan di sini, memastikan keamanan DBL,” kata Dokter Kartini.
Terkait dengan status PPKM, pemerintah mengarahkan agar Honda DBL 2021-2022 diselenggarakan di kota yang sudah masuk level 2 atau 3. Jakarta dan Surabaya dinilai paling memungkinkan untuk menjadi kota penyelenggara pertama Honda DBL di era PPKM ini. Dari penyelenggaraan di dua kota itu, akan dilakukan evaluasi sebagai pijakan penyelenggaraan di kota-kota lain.
”Agar teman-teman DBL bisa mempersiapkan pendaftaran dan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk kejuaraan dengan prokes ketat, maka kita sepakat event di Jakarta dan Surabaya diselenggarakan Oktober nanti. Tentu kita akan berdiskusi lagi, untuk persiapan akhirnya nanti bagaimana,” jelas Kartini.
Pemerintah juga mengarahkan agar arena pertandingan dipilih dengan selektif. Di Jakarta misalnya, jangan diselenggarakan di GOR Bulungan. Sangat sulit pelaksanaan prokes di sana karena di sekelilingnya begitu banyak warung yang bisa menjadi tempat nongkrong pebasket pelajar setelah bertanding.
Azrul Ananda saat bertemu Menpora Zainudin Amali (kiri) dan Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan membahas rencana pelaksanaan Honda DBL 2021-2022. (Foto: DBL Indonesia)
Azrul Ananda, founder dan CEO DBL Indonesia, siap menjalankan arahan pemerintah. ”Kami berterima kasih kepada pemerintah, Pak Luhut bersama jajaran Kemenko Marves, Pak Zainudin Amali dan jajaran di Kemenpora, juga Kemenkes,” kata Azrul. ”Sejak awal kami ingin pelaksanaan Honda DBL menjadi bagian dalam sosialisasi protokol kesehatan. Kini, bisa ditingkatkan lagi dalam kampanye pelaksanaan vaksinasi,” lanjutnya.
Azrul mengajak seluruh siswa SMA yang menjadi peserta Honda DBL untuk bersiap-siap. Baik latihan tim maupun melengkapi persyaratan vaksin.
Sekjen PP Perbasi Nirmala Dewi menambahkan, pelaksanaan Honda DBL bisa menjadi contoh dalam pelaksanaan event olahraga amatir lain. Baik itu kejurnas dan kejurda basket, maupun cabang-cabang olahraga lain. Di era PPKM, event olahraga yang baru berjalan adalah Liga 1 sepak bola.
”Pertandingan olahraga harus tetap berjalan dengan prokes ketat, kami ikut arahan pemerintah. Baik yang amatir maupun profesional, karena ini akan sangat menentukan kualitas timnas kita nanti. Baik basket, sepak bola, maupun olahraga lain,” katanya.(*)
Sumber berita dan foto: DBL Indonesia