Pemain-pemain yang sudah pernah main di IBL atau yang layak main di IBL tak banyak. Bagi saya, beberapa pemain yang namanya sudah ada di roster pun rasanya ada yang belum layak main di IBL. Bulan September ini, IBL rencananya akan mengumumkan nama-nama tim baru yang akan berlaga di musim 2022. Mungkin akan ada empat tim baru. Mungkin lima. Mungkin juga kurang dari empat.

Ambil kemungkinan akan ada empat tim baru. Artinya, empat tim baru tersebut butuh pemain. Bila satu tim minimum punya 17 pemain, artinya liga membutuhkan 17x4 pemain baru, sama dengan 68. Banyak.

Dari mana jumlah pemain baru sebanyak itu bisa didapatkan? Saya yakin para pencari bakat setiap tim baru tersebut akan mampu memecahkan masalah ini. Hal yang menarik adalah peluang bagi para pemain yang sudah ada di IBL untuk pindah ke klub-klub baru ini. Kalaupun ada yang kemampuannya pas-pasan, mereka bisa klaim punya pengalaman bermain. Di klub baru, mereka bisa dapat nilai transfer cukup besar. Tergantung ranking yang ditentukan liga atau klub asalnya. 

Kebutuhan pemain meningkat, pasokan terbatas. Konsekuensinya, harga naik. Seharusnya, ini akan jadi peluang menambah penghasilan bagi para pemain. Khususnya dari uang transfer. Seharusnya. Semoga saja begitu. Tetapi saya agak khawatir, hal ini gak akan terjadi. Nanti di Bolaharam selanjutnya saya jelaskan mengapa.(*)

Foto: IBL

Komentar