Nama Ricky Rubio sebagai salah satu pebasket terbaik di Eropa tak perlu diragukan lagi. Tercatat sebagai pemain termuda yang melakukan debut di Olimpiade, Rubio telah menancapkan namanya sebagai salah satu talenta terbaik di dunia sejak saat itu. Sayangnya, karier mulus Rubio tak berjalan selaras dengan karier profesionalnya.
Menghadapi musim 2021-2022, Rubio akan membela Cleveland Cavaliers. Cavaliers akan menjadi tim kelima dalam perjalanan kariernya di NBA yang dimulai sejak 2011. Buruknya lagi, empat perpindahan Rubio terakhir terjadi hanya dalam empat musim ke belakang. Sejak 2017, Rubio tak pernah bertahan lebih dari dua musim di sebuah tim. Itupun terjadi di perjalanan pertamanya dengan Utah Jazz.
Berturut kemudian, sebagai pemain bebas, Rubio merapat ke Phoenix Suns untuk kontrak tiga tahun senilai AS$51 juta. Namun, ia hanya bertahan satu musim di tim ini. Selepas musim 2019-2020 yang digelar di “gelembung”, Rubio ditukar kembali ke tim pertama yang ia bela di NBA, Minnesota Timberwolves. Rubio awalnya dikirim Suns ke Oklahoma City Thunder, tapi ia kemudian langsung ditukar lagi ke Timberwolves. Di jeda musim kali ini, Timberwolves kembali menukar Rubio yang akhirnya berujung ke Cavaliers.
“Sejujurnya saya cukup lelah dengan seluruh rangkaian (pertukaran) ini,” buka Rubio dalam wawancara dengan Marca. “Utamanya pemain yang seperti saya, yang sudah cukup veteran, kami ingin stabilitas di masa seperti sekarang. Apalagi saya sudah punya keluarga, mereka jelas butuh stabilitas kehidupan, tidak berpindah setiap tahun,” imbuhnya.
Meski frustrasi dengan kondisinya, Rubio tetap berupaya menjalani semua perjalanan ini sebagai seorang profesional. “Di akhir semuanya, para pemain hanya berupaya sekuat tenaga untuk langsung siap beradaptasi dengan lingkungan baru. Namun, Anda semua harus benar-benar siap secara mental dan semua jelas butuh waktu untuk beradaptasi,” tutupnya.
Kita mungkin akan semakin jarang melihat Rubio di lapangan. Keberadaan Collin Sexton dan Darius Garland di lapangan belakang Cavaliers sudah pasti akan membatasi menit bermain Rubio. Ia mungkin akan bertugas menjadi mentor yang membimbing dua garda ini untuk menjadi lebih baik. Akan tetapi, Rubio harus bisa memanfaatkan menit yang terbatas untuk meningkatkan “harga jualnya.” Musim depan ia akan menjadi pemain bebas dan dengan usia masih 31 tahun, ia jelas bisa membantu tim-tim NBA untuk menjadi lebih baik. (DRMK)
Foto: NBA