Timnas Indonesia kalah dua laga di babak penyisihan FIBA 3x3 U18 World Cup 2021. Mereka tunduk dari Brazil (9-16), dan Kazakhstan (15-17). Penurunan fisik membuat mereka kedodoran. Khususnya di gim kedua melawan Kazakhstan.
Timnas Indonesia sempat memimpin 15-12 ketika berhadapan melawan Kazakhstan. Tapi fisik yang menurun, membuat pertahanan longgar. Sehingga Kirill Kirosovskiy bisa mendapatkan ruang tembak lebih luas. Dia yang membuat Kazakhstan unggul 17-15 di akhir laga dengan tembakan dua angka.
Kekalahan tersebut menunjukkan bahwa fisik pemain Indonesia masih lemah. Itu diakui oleh team delegate untuk tim putra Syafiq Ali Mubarok. Dia beralasan bahwa pendeknya waktu istirahat jadi penyebab fisik pemain Indonesia terkuras.
"Stamina agak turun karena istirahat antar pertandingan lebih pendek dibanding lawan. Sementara itu, masalah lain yang dihadapi adalah shot selection yang kurang baik," terang Syafiq, dikutip dari rilis berita PP Perbasi.
Sementara itu, salah satu pemain timnas, Rafael Pasha mengakui bahwa mereka melakukan kesalahan, khususnya di menit-menit akhir. Padahal itu tidak boleh dilakukan, apalagi di level kejuaraan dunia seperti ini.
"Kami sudah berusaha sebaik mungkin, tetapi di akhir-akhir menit kami melakukan kesalahan fatal yang membuat lawan jadi bisa membalikkan keadaan. Dalam turnamanen sekelas World Cup, untuk menjadi pemenang harus melakukan permainan yang sempurna dan tidak melakukan kesalahan," ucapnya.
Masalah fisik seharusnya bisa diantisipasi sejak awal. Karena dalam turnamen 3x3, satu tim bisa memainkan dua atau tiga pertandingan dalam sehari. Dengan kata lain, persiapan fisik harus lebih diperhatikan lagi. Selanjutnya, Indonesia akan berhadapan dengan Ukraina pada tanggal 26 Agustus, waktu Hungaria. Ukraina merupakan pemimpin klasemen Grup A. Mereka menang dari Brazil dan Kazakhstan. (tor)
Foto: fiba.basketball