Jayson Tatum dan Satou Sabally telah memperkenalkan edisi ke-36 dari Air Jordan. Setiap perilisannya, mereka selalu menyertakan penjelasan dari setiap bagian. Memberikan kita informasi produk bahkan sebelum membeli. Kebiasaan yang sangat baik. Namun tak semua merek menyadarinya.

Martin Lotti selaku pimpinan divisi desain Jordan Brand menjadi presentator dalam rilis pers yang diterbitkan. Pihaknya mengaku bahwa sepatu ini adalah pengembangan dari seri ke-34 dan ke-35.

“Kami ingin memperlihatkan hasil kerja sama dari sekelompok orang untuk membuat produk yang keren. Jordan terinspirasi dari satu orang. Tapi warisannya diikuti oleh banyak kalangan,” katanya.

Terdapat sejumlah fitur andalan. Sebut saja Leno-weave sebagai bahan dasar pembuatan upper. Leno-weave adalah pola menenun memanjang dua benang. Kemudian dalam jarak tertentu, terdapat  benang pakan. Hal itu menghasilkan benang tegak lurus yang bergerak di bawah dan atas pola. Menghasilkan kain yang dihasilkan kuat, ringan, dan mudah beradaptasi dengan segala macam bentuk pergerakan kaki.

Bantalan sebagai penerima hentakan tak luput mendapatkan inovasi. Air Jordan 36 memasang Air Zoom Strobel yang dijahit langsung ke bagian upper di dalam sepatu. Cara ini menurut mereka dapat memberikan pantulan energi yang lebih baik. Ditambah pula dengan bantalan Air Zoom yang secara spesifik dipasang di bagian depan dan lurus di bawah tumit.

Busa campuran jenis EVA (Ethylene-vinyl Acetate) dan TPU (Thermoplastic Polytherane) berwarna jadi bahan untuk bantalan pembungkus fitur peredam udara tersebut. Pada bagian tengah, terdapat plat yang dibuat lebih kecil dibandingkan Jordan edisi sebelumnya. Difungsikan sebagai penghantar transfer energi dari kaki bagian depan ke belakang.

Sol karet masih menjadi pilihan penyedia traksi. Namun, tampak polanya lebih acak. Berbeda dengan sepatu-sepatu basket lain yang biasanya menggunakan ukiran Herringbone. Tujuannya agar sepatu ini lebih bisa memenuhi kebutuhan para pebasket di beberapa posisi. Mengingat semuanya memiliki pola pergerakan yang berbeda.

Terdapat fitur pendukung lainnya. Seperti panel pelindung tali sepatu pada bagian atas lidah (tongue). Ujungnya dibuat memanjang hingga ke tepi atas. Kemudian tali nilon di bagian tumit untuk membantu memakai dan melepas sepatu.

Air Jordan 36 sudah dirilis dan diperjualbelikan ke seluruh dunia dalam kurun waktu yang sudah terjadwalkan. Harga ritel yang dipatok adlaah AS4185, atau setara Rp2,6 juta. (ajb)

Foto: Nike News

 

Komentar