Los Angeles Lakers membuat gebrakan di jeda kompetisi dengan mendatangkan sejumlah nama besar. Langkah tersebut menimbulkan reaksi yang beragam. Ada yang meyakini bahwa mereka bisa juara, namun ada pula yang tidak yakin dengan strategi ini. Dinamika tersebut coba diredam oleh Phil Handy, asisten pelatih Lakers.

Salah satu yang bicara soal optimisme adalah Metta Sandiford-Artest, atau yang punya nama lain Metta World Peace dan Ron Artest. Mantan pemain berusia 41 tahun tersebut mengunggah pernyataan di akun Twitter. Intinya, Ron Artest percaya bawah Lakers akan memanangkan gelar ke-18 di musim depan.

Artest merupakan veteran 17 tahun di NBA yang bermain dengan enam tim berbeda, seperti Lakers, Indiana Pacers, Chicago Bulls, Sacramento Kings, New York Knicks, dan Houston Rockets. Dia berhasil mendapatkan cincin juara NBA bersama Lakers tahun 2010. Artest merasakan bermain di samping mendiang Kobe Bryant.

Namun ada pula yang pesimistis dengan langkah Lakers. Analis NBA Skipp Bayless dalam acara "Undisputed" mengkritik keputusan LeBron James yang dianggap sebagai dalang dari semua yang terjadi di Lakers saat ini. Menurut Bayles, LeBron sebenarnya sadar bahwa "Big Three" tidak selamanya berhasil. Karenanya, LeBron mencoba menemukan cara yang tepat agar Russell Westbrook bisa jadi tandem yang sempurna baginya.

"Inilah yang harus dilakukan LeBron dengan Russell Westbrook. Mereka harus bisa berkomunikasi dengan baik, sehingga tidak merusak strategi yang dimainkan. LeBron tahu, bahwa ide untuk membangung "Big Three" tidak selamanya berjalan mulus. Karenanya, dia hanya mengajak Westbrook untuk berlatih bersama di Las Vegas. Anthony Davis tidak diajak berlatih," ungkap Bayles.

Semua spekulasi dan prediksi yang beredar membuat asisten pelatih Lakers, Phil Handy sedikit khawatir. Dia berpesan agar para pemain berusaha fokus pada target saja. Tidak perlu memperhatikan dunia luar, apalagi berita-berita yang disajikan di media, tentang keyakinan bahwa Lakers bakal juara.

"Catatan di atas kertas, tidak akan membuat kami juara," kata Phil Handy, di SiriusXM, minggu ini. "Nama-nama dalam roster memang fenomenal. Tapi kami harus membuat grup ini berjalan seperti layaknya tim yang bagus. Memastikan semua pemain fokus dan patuh pada tugasnya masing-masing. Kami memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Mencari ritme permainan dan harmoni sebagai sebuah tim lebih penting."

Setelah memenangkan gelar juara NBA pada tahun 2020, Lakers gagal mempertahankan komposisi tim terbaiknya. Musim lalu, mereka juga diganggu dengan kebugaran pemain. Tetapi Lakers bermaksud untuk mendapatkan kembali tahtanya. Untuk itu, mereka agresif dalam bursa transfer pemain "free agent". Selain LeBron dan Davis, Lakers kini diperkuat Westbrook, Carmelo Anthony, dan Dwight Howard. (tor)

Foto: Lakers Daily

Komentar