Setelah menampilkan performa menawan untuk menutup Final NBA 2021, Giannis Antetokounmpo mengakui bahwa keputusannya tetap tinggal di Milwaukee sangat tepat. The Greek Freak merasa bahwa ada urusan yang belum selesai di Bucks, sehingga dia bersedia menandatangani perpanjangan kontrak di awal musim supermax sebelum musim ini bergulir.
Setelah menerima trofi MVP Final NBA 2021, Giannis memberikan pernyataan yang menyentuh bagi semua penggemar Bucks. Khususnya ketika ditanya tentang keputusannya tetap tinggal di Milwaukee.
"Sesungguhnya saya tidak bisa pergi. Ada pekerjaan yang belum selesai. Saat kembali (menandatangani kontrak), saya berpikir bahwa mereka percaya pada saya. Mereka percaya pada kami," ucap Giannis, dikutip dari ESPN.
Keputusan itu memang berat. Mengingat banyaknya tawaran dari tim-tim dengan peluang juara yang lebih besar. Terutama tim dengan deretan pemain bintang. Namun Giannis saat itu tidak punya keinginan bergabung dengan tim super. Baginya, Milwaukee sudah memberikan banyak hal, dan sekarang dia sudah membayar lunas.
Setelah perayaan di ruang ganti, Giannis datang ke tempat konferensi pers dengan bersama trofi MVP Final dan Larry O'Brien. Giannis pun mengenang orang-orang yang berjasa dalam karirnya sampai sekarang. Sesi wawancara ini menjadi sangat emosional.
"Ini untuk ibuku. Ini untuk ayah saya. Mereka bekerja sangat keras agar saya bisa sampai ke titik ini. Saya juga berterima kasih kepada pasangan saya, yang membuat saya jadi lebih baik dari hari ke hari. Dia merawat anak saya. Juga untuk saudara-saudara saya," ucapnya dengan mata berkaca-kaca.
Bucks mengunci Giannis dan berharap bisa mendapatkan gelar juara. Meski dalam perjalanannya, mereka sempat kecewa. Bucks dominan di musim reguler Wilayah Timur dalam dua tahun sebelumnya (2018-2019 dan 2019-2020). Namun selalu gagal di babak playoff. Bucks kalah dari Toronto Raptors di Final Wilayah Timur tahun 2019. Mereka juga kalah di semifinal wilayah dari Miami Heat di tahun berikutnya.
Tapi Bucks membuat keputusan yang tepat dengan mempertahankan Giannis dan Khris Middleton. Manajemen juga membuat perubahan dengan mendatangkan Jrue Holiday di awal musim, serta merekrut PJ Tucker dari Houston Rockets di pertengahan musim. Mereka membawa dampak yang bagus untuk tim asuhan Mike Budenholzer.
Begitu playoff dimulai, Bucks tampak lebih siap menghadapi kegagalan. Mereka tidak pernah menyerah meski tertinggal lebih dulu. Termasuk di Final 2021, saat mereka kalah 0-2 dari Phoenix Suns di awal seri. Sebelumnya, mereka juga berhasil menggugurkan anggapan pengamat bahwa timnya bergantung pada Giannis. Buktinya, saat pemain Yunani tersebut mengalami hiperekstensi lutut kiri, Bucks tetap bisa mengalahkan Atlanta Hawks di final konferensi.
Giannis sendiri juga membuat penampilan mengesankan di Final NBA. Dia mencetak rata-rata 35,2 poin, 13,2 rebound, 5,0 asis, 1,2 steal, dan 1,8 blok per gim dalam enam pertandingan final. Giannis membuat akurasi tembakan 61,8 persen.
"Saya tidak pernah berpikir akan sampai di titik ini pada usia 26 tahun. Saya bermain basket untuk membantu keluarga saya bisa mendapatkan sesuatu yang lebih baik. Saya juga tidak pernah berpikir duduk di sini dengan ini dan ini," katanya sembari menunjuk Larry O'Brien dan trofi MVP Final. "Saya sudah berjalan sejauh ini.
Giannis menjadi pemain kesembilan yang pernah memenangkan MVP dan MVP Final dalam satu musim. Dia menjadi salah satu pemain yang berusia 26 tahun atau lebih muda yang pernah melakukannya, selain Tim Duncan dan Kareem Abdul-Jabbar. Selain itu, Giannis juga menjadi pemain kelima dari luar Amerika Serikat yang pernah memenangkan MVP Final. Empat orang lainnya adalah Dirk Nowitzki, Tony Parker, Tim Duncan, dan Hakeem Olajuwon. (tor)
Foto: Associated Press