Olimpade Tokyo bakal jadi momentum bersejarah untuk basket 3x3. Sebab, mereka jadi cabor baru di Olimpiade, dan akan ditandingkan perdana di Tokyo. Semua menanti keseruan persaingan basket tiga lawan tiga ini.

FIBA sebagai federasi bola basket, merilis aturan untuk basket tiga lawan tiga pada tahun 2007. Kemudian, mereka melakukan sosialisasi besar-besaran untuk memasarkan olahraga tersebut. FIBA kemudian memberi usulan kepada International Olympics Committee (IOC) agar 3x3 dimasukkan dalam multi-event.

Hasilnya pada 2010, 3x3 dimainkan di Youth Olympic Games di Singapura. Menyusul setelahnya, FIBA 3x3 World Cup digelar tahun 2012. Kemudian pada tahun 2017, IOC setuju menambahkan 3x3 sebagai cabang olahraga Olimpiade, dan ditandingkan perdana di Tokyo.

Cabang olahraga 3x3 akan dimainkan pada 24 Juli hingga 28 Juli 2021 di Aomi Urban Sports Park. Pesertanya terdiri dari delapan tim di masing-masing kategori. Format pertandingan yang dipakai untuk babak penyisihan adalah round-robin. Setelah itu ada semifinal, dan final.

Peserta 3x3 Olimpiade Tokyo:

Kategori putra: Serbia, Komite Olimpiade Rusia, Latvia, Belanda, Tiongkok, Jepang, Polandia, Belgia

Kategori putri: Prancis, Komite Olimpiade Rusia, Tiongkok, Rumania, Italia, Jepang, Mongolia, Amerika Serikat

Khusus untuk Rusia, mereka tidak bisa memakai nama negara, bendera, dan lagu kebangsaan. Itu karena mendapatkan larangan empat tahun di arena olahraga internasional setelah kasus doping pada tahun 2019. Namun, para pemain asal Rusia tetap bisa bertanding.

Semua negara masih berpeluang untuk mendapatkan medali emas pertama 3x3 di Olimpiade. Namun setelah melalui babak kualifikasi beberapa watu lalu, untuk putri, Prancis jadi unggulan teratas. Justru Amerika Serikat ada di bawah mereka. Sementara di kategori putra, Dusan Domovic Bulut dan tim Serbia masih jadi unggulan teratas jadi peraih medali emas 3x3 Olimpiade. (tor)

Foto: Japan Times

Komentar