Selayaknya pekerjaan lain, menjadi atlet profesional membutuhkan banyak pengorbanan. Sederet waktu yang dihabiskan untuk latihan, masa-masa persiapan, masa pemulihan kondisi tubuh, semua harus dilakukan oleh seorang atlet dalam rangka menjaga kelangsungan kariernya.
Seiring perjalanan waktu, perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan juga membawa pengaruh besar kepada dunia atlet profesional. Jika dahulu kala latihan dan pola istirahat saja yang menjadi fokus utama dalam menjaga ketahanan tubuh atlet, kini ada fokus lainnya yakni nutrisi.
Ya, dalam satu dekade terakhir, pengembangan nutrisi untuk atlet bahkan masyarakat penggiat olahraga menjadi salah satu topik pembicaraan yang menarik diikuti. Mulai dari sekadar pola makan, apa yang dimakan, sampai kandungan-kandungan di dalam makanan menjadi bagian-bagian yang tak pernah lewat untuk dibahas.
Masyarakat luas semakin peduli dengan hal ini. Bisa dilihat dari beragam komentar yang masuk ke kami, bagaimana banyaknya warganet di luar sana yang cukup menyoroti konsumsi makanan para atlet, utamanya yang mereka unggah ke sosial media. Terlihat makan mie instan atau gorengan di tengah turnamen atau kompetisi yang berjalan, tekanan pun langsung mengarah kepada atlet bersangkutan.
Kemajuan teknologi pula yang membuat pemenuhan nutrisi dalam tubuh sekarang tidak perlu membutuhkan upaya lebih. Pengembangan teknologi pangan membuat produsen-produsen makanan di luar sana bisa menghasilkan makanan penuh nutrisi dalam bentuk bar atau bahkan gel saja. Salah satu produsen lokal yang fokus mengembangkan ini adalah Strive.
Dimulai sejak 2017, Strive memulai mimpi mereka untuk membangun kesadaran masyarakat atas pentingnya asupan nutrisi tubuh. "Saya dulunya adalah atlet yang lantas pensiun. Selama pensiun, saya melihat diri saya mengalami kegemukan hingga akhirnya saya putuskan untuk mulai menggeluti olahraga ketahanan tubuh (endurance)," terang Edo Bawono, founder Strive.
"Dari sana, saya bertemu banyak orang dan semakin menyadari pentingnya nutrisi untuk tubuh kita, utamanya dalam berolahraga. Jika mobil butuh bahan bakar, nutrisi adalah bahan bakar kita untuk beraktivitas, apalagi menjalani olahraga endurance," imbuhnya.
Beberapa waktu lalu, Strive baru saja mengumumkan pengembangan produk baru mereka dalam bentuk gel. "Jika Strive Energy Bar masih butuh proses pencernaan di dalam mulut kita seperti dikunyah, untuk Strive Energy Gel kita tidak perlu lagi mencernanya secara mekanik. Kita bisa langsung menelannya," terang Emilia Achmadi, pakar nutrisi olahraga.
"Untuk sebuah olahraga endurance, kita tidak butuh gerakan atau energi yang meledak-ledak, kita butuhnya yang konsisten. Oleh sebab itu, Strive Energy Gel ini bisa menjadi konsumsi yang tepat saat menjalani olahraga endurance seperti lari dan bersepeda. Strive Energy Gel akan memberi kita asupan gula yang tepat secara perlahan, sehingga akan menghindarkan kita untuk kelelahan lebih cepat," sambungnya.
Hal ini sendiri sudah dibuktikan langsung oleh satu atlet profesional, M.Fadli, dan satu atlet non-profesional, Chaidir Akbar. Fadli yang mendapatkan medali emas balap sepeda Asian Para Games 2018 ini cukup terkesan dengan terobosan yang dilakukan oleh Strive.
"Saya sudah mencoba contoh produk ini sebelum muncul ke publik dan menurut saya cukup bagus di badan saya. Produk ini bisa memberikan energi yang tepat untuk ketahanan tubuh saya. Untuk atlet di luar sana, saya sarankan untuk mengonsumsinya semenjak latihan, jadi tubuh semakin terbiasa dan kita bisa memiliki strategi terbaik untuk penggunaannya," tutur Fadli.
Chaidir pun demikian. Sebagai atlet non-profesional yang sudah mengikuti 67 ajang triatlon, Chaidir sudah berpengalaman mencoba berbagai macam produk energy gel impor. Namun, ia akhirnya jatuh hati dengan Strive Energy Gel. "Kalau mencoba produk impor, rasanya ya berasa impor juga. Kadang saya merasa tidak cocok. Akhirnya saya coba berbagai macam dan tetap saja masih kurang cocok di lidah. Sampai akhirnya mencoba Strive Energy Gel ini, dengan ekstrak jahe di dalamnya, rasanya tidak eneg dan bisa dinikmati orang Indonesia secara keseluruhan."
Impian terbesar Strive adalah untuk membantu atlet Indonesia bisa lebih berprestasi lagi di kancah internasional secara asupan nutrisi. Namun, lebih dari itu, STRIVE juga berharap masyarakat secara luas semakin peduli dengan pentingnya nutrisi untuk tubuh.
"Kami berusaha memasyarakatkan ini sebaik mungkin. Masyarakat sudah bisa menemui produk kami di berbagai e-commerce yang ada. Untuk harga sendiri, kami sejujurnya tak merasa bersaing dengan produk luar. Saingan kami sesungguhnya adalah gorengan, nasi goreng, dan sederet makanan Indonesia yang secara nutrisi memang masih bisa dibilang tidak baik untuk tubuh," tutup Edo Bawono.(*)
Foto: @Striveindonesia