Masuknya Kevin Love di Timnas USA Menuai Kritik

| Penulis : 

Roster Timnas Amerika Serikat untuk Olimpiade Tokyo 2021 sudah diumumkan. Sebagian besar pemain dalam roster tersebut merupakan bintang-bintang NBA yang sedang bersinar. Rasanya mudah bagi tim asuhan Gregg Popovich mencatatkan rata-rata 120 poin per gim di Olimpiade nanti. Tapi roster ini tidak luput dari kritik. Terutama ketika muncul nama bintang Cleveland Cavaliers, Kevin Love.

Baca juga: 12 Bintang NBA di Roster Timnas USA untuk Olimpiade Tokyo

Hampir semua pemain dalam roster timnas USA punya reputasi yang baik, khususnya tentang performa mereka di NBA musim 2020-2021. Sebut saja Devin Booker yang jadi sorotan di Playoff NBA 2021. Lalu Damian Lillard yang disebut-sebut sebagai salah satu penembak jitu terbaik di liga. Ada juga Jayson Tatum yang merupakan pemain muda terbaik di liga. Sementara sebagai pemimpin ada Kevin Durant yang bersinar bersama Brooklyn Nets musim ini.

Namun tiba-tiba muncul nama Kevin Love. Pemain yang terseok-seok bersama Cleveland Cavaliers musim ini. Dia hanya tampil 25 kali dari total 72 pertandingan Cavaliers. Love mencetak rata-rata 12,2 poin, 7,4 rebound, dan 2,5 asis per gim. Masuknya Love di timnas Amerika Serikat dikritik oleh Jalen Rose, mantan pemain NBA yang kini menjadi analis di ESPN. Menurutnya, Love bisa masuk timnas USA hanya karena dia berkulit putih.

"Kevin Love ada dalam tim ini karena dia berkulit putih. Seharusnya jangan takut mengirimkan tim Afrika-Amerika seratus persen untuk mewakili Amerika Serikat di Olimpiade. Semua penggemar NBA tahu kalau Love tidak memiliki performa yang baik musim ini. Masih ada Deandre Ayton yang bisa jadi alternatif," kata Rose, dikutip dari ESPN.

Jalen Rose membandingkan situasi tahun ini dengan pemilihan timnas USA pada Olimpiade 1992, atau yang dikenal dengan The Dream Team. Dalam roster tersebut ada nama Christian Laettner masuk menggeser nama Shaquille O'Neal dan Alonzo Mourning.

"Saya tahu, kami harus pulang dengan medali emas Olimpiade. Tetapi saya kecewa dengan keputusan ini. Saya tahu betul bagaimana Christian Laettner tiba-tiba masuk menggantikan Shaquille O'Neal dan Alonzo Mourning. Mereka mengubah aturan sehingga dia bisa masuk roster. Ini pilih kasih," tegasnya.

Tetapi di balik kritik Jalen Rose tersebut, kenyataannya Love merupakan pemain yang disukai Gregg Popovich, kepala pelatih Timnas Amerika Serikat di Olimpiade kali ini. Love dianggap memiliki kualitas permainan yang bagus, khususnya dalam rebound dan asis. Jadi jawaban terbaik ada di lapangan. Love harus bisa membuktikan bahwa dia terpilih murni karena kualitas, bukan faktor lainnya. (tor)

Foto: Factory of Sadness

Populer

Charles Barkley Tak Setuju Jika Pemain NBA Dikirim ke Olimpiade
Orlando Magic Jadi Salah Satu Tim dengan Kondisi Finansial Terbaik Musim Depan
Puma Speedcat, Sepatu Balap Retro yang Kembali Tenar
Derek Fisher: NBA Modern Sama dengan WWE
Nike Lakukan Tes Pasar untuk Jordan Poole dengan Nike GT Cut 3 PE
Ekspansi NBA Ditunda Sampai Boston Celtics Terjual
ESPN Incar Shams Charania atau Chris Haynes untuk Ganti Adrian Wojnarowski
Sasha Vezenko Kembali ke Olympiacos Karena Tak Nyaman di NBA
Kisah JoJo dan RiRi yang Kandas Karena Bukan Pemain All-Star
Adrian Wojnarowski Pensiun Jadi Jurnalis