Jason Kidd resmi menjabat sebagai kepala pelatih baru Dallas Mavericks. Sementara itu, Nico Harrison yang dikenal sebagai salah satu eksekutif Nike, kini menyandang status sebagai manajer umum Mavs. Langkah tersebut diambil pemilik klub, Mark Cuban untuk meningkatkan prestasi Mavericks.
Kidd punya ikatan kuat dengan Mavericks. Dia pernah dua kali membela tim tersebut dalam 19 tahun karirnya sebagai pemain. Kidd mulai di tahun 1994, saat dia diambil Mavericks dari Draft NBA urutan kedua. Anggota Basketball Hall of Famer tersebut menghabiskan dua musim pertamanya di Mavs. Kemudian Kidd pindah ke Phoenix Suns melalui skema pertukaran pemain. Kidd kembali ke Mavericks pada tahun 2008, dan sukses membawa timnya meraih gelar juara NBA di tahun 2011.
(Sumber foto: The Smoking Cuban)
Kidd menggantikan Rick Carlisle yang meninggalkan Mavericks setelah menjadi kepala pelatih selama 13 musim. Tak butuh waktu lama, Carlisle diumumkan sebagai kepala pelatih Indiana Pacers, Kamis malam lalu.
Setelah pensiun, Jason Kidd mulai aktif di kepelatihan. Dia pernah menjabat sebagai kepala pelatih Brooklyn Nets di musim 2013-2014. Kemudian di Milwaukee Bucks mulai tahun 2014 hingga 2018. Rekor pertandingannya sebagai kepala pelatih adalah 183-190. Pria berusia 48 tahun tersebut menghabiskan dua musim terakhir di Los Angeles Lakers. Dia bertugas sebagai asisten pelatih Frank Vogel. Kidd menjadi bagian tim Lakers ketika menjuarai NBA 2019-2020.
Sementara itu, Mavericks juga menunjuk manajer umum yang baru. Menurut Shams Charania dari The Athletic, orang yang ditunjuk menggantikan Donnie Nelson adalah Nico Harrison. Pria yang menjabat sebagai wakil presiden Nike Basketball dan Jordan Sports Market. Harrison sudah lama berkecimpung di NBA, karena dia merupakan orang yang ditugaskan untuk mengawasi duta-duta Nike di liga. Nama Nico Harrison mulai dikenal NBA karena keberhasilannya menjadi perantara Nike dan mendiang Kobe Bryant.
Kedua orang baru ini, Jason Kidd dan Nico Harrison, bakal memikul tugas yang berat. Mereka harus mencari pemain yang cocok untuk mendukung permainan Luka Doncic. (tor)
Foto: The Boston Globe