Nikola Jokic dielu-elukan warga negara Serbia ketika dinobatkan sebagai MVP NBA musim 2020-2021. Dia jadi inspirasi anak-anak Serbia untuk meraih mimpi mereka di cabang olahraga basket. Namun sayangnya, perjalanan Jokic musim ini berakhir pahit. Denver Nuggets kalah telak (0-4) dari Phoenix Suns.

Nikola Jokic harus keluar dari permainan lebih awal di kuarter ketiga Gim 4 Semifinal Wilayah Barat, antara Denver Nuggets melawan Phoenix Suns, hari ini. Pemain yang saja dinobatkan sebagai MVP musim ini dinilai melakukan Flagran 2 foul, yang merupakan pelanggaran keras pertamanya dalam tiga musim terakhir. Jokic yang berusaha merebut bola dari garda Suns, Cameron Payne, justru terlihat seperti melakukan pukulan dan mengenai wajahnya.

"Saya ingin mengubah ritme permainan saja. Saya hanya ingin membangkitkan energi tim ini. Mungkin dengan sedikit keras, maka bisa membuat permainan lebih panas," ungkap Jokic, setelah pertandingan, dikutip dari nba.com.

"Kenyataannya, apakah saya memukulnya, atau tidak? Kami tidak tahu. Karena posisi saya ada di belakang Payne. Jadi saya minta maaf, jika saya melakukannya, karena saya tidak ingin melukainya atau memukul kepalanya dengan sengaja."

Wasit tetap menganggap gerakan Jokic sebagai 'kontak yang tidak perlu dan berlebihan', sehingga dia harus dikeluarkan dari permainan. Padahal Jokic sudah mencetak 22 poin, 11 rebound dan 4 asis. Nuggets saat itu juga hanya terpaut 8 poin saja (75-83). Jadi mereka masih punya kesempatan untuk menyusul Suns.

"Saya hanya merasa bahwa tidak perlu ada pengusiran terhadap tindakan Jokic. Saya percaya ada kontak, tapi tidak mengenai wajah Cameron Payne. Jadi ketika wasit mengusir Jokic, saya terkejut," kata kepala pelatih Nuggets , Michael Malone.

Tapi setelah Jokic keluar, Nuggets tidak mampu menghalau serangan Suns. Mereka harus menerima kekalahan keempat dengan skor 118-125, sekaligus menutup perjalanannya di musim 2020-2021. Wajah Jokic menyiratkan kekecewaan yang mendalam. Dia sendiri berharap kalau gelar MVP ini bukan hal yang diinginkannya.

"Jujur, gelar MVP ini tidak terlalu berpengaruh bagi saya. Ketika melihat daftar pemain yang masuk nominasi, saya melihat ada nama-nama hebat di sana. Suatu kehormatan bagi saya masuk daftar tersebut, dan tidak pernah bermimpi ada di dalamnya. Jujur, saya lebih suka memenangkan gelar juara NBA daripada MVP," tegas Jokic, kepada Ben Golliver, penulis Washington Post.

Selama Playoff NBA 2021, Jokic mencetak rata-rata 29,8 poin, 11,6 rebound, dan 5,0 asis per pertandingan. Jokic membuktikan betapa sulitnya menjadi MVP di NBA, lalu mempertahankan performa yang bagus di playoff hingga juara. Karena dalam sejarah NBA, hanya ada 14 pemain yang mendapatkan gelar MVP dan juara NBA di musim yang sama. Dalam daftar tersebut, 12 pemain sudah pensiun. Sementara dua nama yang masih aktif adalah Stephen Curry di tahun 2015, serta LeBron James di tahun 2012 dan 2013. (tor)

Foto: Denver Post

Komentar