Prawira Bandung bergerak cepat. Setelah tumbang dari West Bandits Solo di ronde pertama IBL Playoff 2021, Prawira memutuskan untuk tak lagi menggunakan jasa Andre Yuwadk sebagai kepala pelatih. Hal ini disampaikan melalui surat edaran resmi, Selasa, 1 Juni 2021.
"Sebenarnya keputusan ini tak serta-merta datang karena hasil di playoff," buka Teddy Tjahjono, Direktur PT. Persib Bandung Bermartabat (PBB) yang memiliki Prawira. "Ini lebih ke akumulasi dari seluruh yang terjadi di musim ini. Mulai dari prestasi kami di playoff dan akhirnya sampai di ronde pertama lalu. Secara materi, kami yakin kami bisa lebih baik lagi. Kami pun mematok target yang lebih dari pencapaian yang ada," imbuhnya.
Berpisahnya Prawira dan Andre mengakhiri kebersamaan keduanya sejak 2016. Andre kala itu didapuk sebagai Kepala Pelatih Prawira (dulunya Garuda) untuk pertama kali. Ia lantas sempat berganti posisi sebagai asisten pelatih di tahun 2020, seiring kedatangan Giedrius Zibenas. Musim ini ia kembali menjadi kepala pelatih usai Giedrius Zibenas dipecat oleh Prawira di tengah pandemi lalu.
"Untuk kali ini jatuhnya bukan pemecatan. Kontrak Coach Andre memang habis bersamaan dengan musim ini. Jadi kami tidak melanjutkan. Untuk jajaran staf pelatih lainnya, kami masih akan menunggu pelatih yang baru apakah dipertahankan atau tidak," tambah Teddy.
Di edaran resmi, Prawira menyebutkan bahwa pelatih baru akan diumumkan pada Juli nanti. Namun, Teddy tak mau juga terburu-buru. Ia ingin jadwal pasti dulu dari IBL untuk musim yang selanjutnya.
"Sementara ini seluruh tim memang sedang kami liburkan. Ada dua pemain yang merapat ke tim nasional juga (Yudha Saputera dan Abraham Damar Grahita). Kami tak mau terburu-buru, tapi kami memang sudah mulai memantau siapa calon pelatih baru dari sekarang," tutupnya.
Andre adalah pelatih urutan kedua dengan masa bakti terlama untuk satu tim. Ia hanya kalah oleh Elfri Meldi yang menangani Satya Wacana Saints Salatiga. (DRMK)
Foto: Hariyanto