Laga Prawira Bandung melawan West Bandits Solo, Minggu malam, berakhir dengan selisih poin yang lebar. Padahal dalam catatan pertemuan musim ini, dua kali Prawira menang atas West Bandits hanya dengan selisih tiga poin saja. Tapi setelah sampai di playoff, justru West Bandits kurang sesuai ekpektasi. Pada pertemuan pertama di playoff Divisi Putih ini, Prawira menang dengan keunggulan 17 poin (85-68).

Bintang utama Prawira, Abraham Damar Grahita mencetak 28 poin, 4 rebound, 2 asis, 1 steal. Pemain asal Bangka Belitung tersebut mencetak akurasi total 8/12 dengan tripoin 4/4. Dari tim inti, M. Reza Fahdani Guntara menambahkan 11 poin. Sementara dari bangku cadangan, Arif Hidayat juga menyumbang 11 poin. Tak hanya itu, Arif juga menambahkan 7 asis dan 2 steal.

"Kami juga kaget, karena bisa unggul dengan jarak yang cukup jauh. Padahal kalau melihat pengalaman musim reguler, kami sudah sepatutnya waspada terhadap permainan mereka," kata Abraham, usai pertandingan kepada Mainbasket.

Dari kubu West Bandits, ada empat pemain yang mencetak poin digit ganda yaitu Widyanta Putra Teja (17 poin), Pringgo Regowo (14 poin), Rio Disi (11 poin), M. Alan As'adi (11 poin). Salah satu faktor yang membuat West Bandits kalah di gim pertama playoff adalah dari diri mereka sendiri.

Widyanta mengakui bahwa para pemain kebingungan, sehingga membuat ada keterlambatan dalam mengambil keputusan. Soal kesalahan hari ini, Widy tidak mau memikirkannya. Ibaratnya, mereka sekarang hanya tinggal punya satu nyawa lagi yang tak boleh disia-siakan.

"Beban mental membuat kami banyak melakukan kesalahan dan menjadi angka buat lawan," kata Widyanta. "Kami sekarang tinggal punya satu nyawa. Itu do-or-die bagi kami. Saya berharap para pemain West Bandits sadar situasi ini, dan bermain lebih ngotot di pertemuan kedua."

Sebaliknya bagi Prawira, kemenangan ini membuat satu kaki mereka menginjak semifinal. Kalau menang lagi, mereka bakal bertemu Satria Muda Pertamina Jakarta. (tor)

Foto: Ariya Kurniawan - IBL Indonesia

Komentar