Setelah sempat tertunda karena pandemi Covid-19, akhirnya malam anugerah Naismith Memorial Basketball Hall of Fame Class of 2020 bisa digelar dengan sukses. Beberapa momen mengharukan terlihat di acara tersebut, termasuk saat Tim Duncan menyampaikan pidatonya. Duncan menyebut orang paling berjasa dalam hidupnya yaitu Gregg Popovich, serta berterima kasih kepada dua rekannya, Manu Ginobili dan Tony Parker.
Ketiga orang tersebut hadir, sehingga membuat suasana semakin emosional. Mata Tim Duncan tampak berkaca-kaca menahan air mata. Sementara itu, baik Popovich, Ginobili, dan Parker tampak antusias mendengarkan pidato Duncan.
"Dia akan marah bila saya menyebutnya. Maaf Pop. Pelatih Pop, standar yang kamu tetapkan sangat tinggi. Anda muncul setelah saya masuk wajib militer. Anda datang ke rumah, duduk dengan keluarga saya, dan berbicara dengan ayah saya. Anda adalah orang yang luar biasa. Terima kasih telah mengajari saya tentang bola basket, tetapi bahkan lebih dari itu, mengajari saya bahwa ini tidak semua tentang bola basket. Ini tentang apa yang terjadi di dunia, dan tentang keluarga. Terima kasih atas segalanya," ujar Duncan.
Duncan terkenal sebagai pribadi yang sederhana, dan cenderung menjauh dari sorotan media. Namun di malam anugerah Hall of Fame, dia harus berpidato di hadapan undangan yang hadir. Hasilnya, sebuah kejujuran yang meluncur dari lubuk hati pemegang lima cincin juara NBA tersebut. Termasuk menyampaikan ucapan terima kasih kepada dua rekannya.
"Manu Ginobili, Tony Parker. Teman-teman, saya tidak sabar untuk melihat kalian berdiri di tempat saya sekarang. Mungkin saya tidak akan berada di lapangan lagi bersama kalian. Merupakan suatu kehormatan bisa bermain bersama. Terima kasih atas segalanya, untuk persahabatan, persaudaraan, dan semua pengalaman di lapangan. Terima kasih," kata Duncan, sembari melihat dua mantan rekannya di San Antonio Spurs.
Duncan masuk NBA pada tahun 1997, dengan menjadi pilihan pertama dalam NBA Draft. Duncan menghabiskan 19 musim bersama Spurs, yang diasuh oleh Gregg Popovich. Mereka berdua membuat salah satu dinasti terbaik di NBA sepanjang masa. Memenangkan lima gelar dalam tiga dekade, yaitu 1999, 2003, 2005, 2007, dan 2014. Sepanjang kariernya, Duncan berhasil menyabet gelar Rookie of the Year, tiga kali menjadi MVP liga dan tiga kali MVP final, 15 kali terpilih sebagai All-Star, 15 kali All-NBA, dan 15 kali All-Defense. Dia bukan hanya sekadar pemain terbaik di generasinya, namun salah satu pemain terbaik yang pernah ada dalam sejarah bola basket. (tor)
Foto: twitter.com/Hoophall