Penghargaan Baru di NBA dengan Trofi Kareem Abdul-Jabbar

NBA secara remsi mengumumkan sebuah penghargaan baru bernama "Kareem Abdul-Jabbar Social Justice Champion Award". Penghargaan tersebut diberikan kepada pemain NBA yang menunjukkan langkah nyata dalam perjuangan untuk keadilan sosial. Setiap tim NBA wajib memilih satu pemain untuk masuk dalam nominasi. Akan ada lima nomine terbaik, dan satu juara yang akan mendapatkan trofi Abdul-Jabbar.

"Saya bangga, NBA sudah menjadi garda depan dalam memperjuangkan keadilan dan kesetaraan di negara ini. Saya pikir sudah saatnya NBA memberikan penghagaan kepada mereka yang sudah mau ikut dalam gerakan ini," kata Abdul-Jabbar dalam wawancara dengan The Associated Press.

Abdul-Jabbar sendiri dikenal sebagai legenda NBA yang punya mimpi untuk membuat dunia lebih baik. Salah satunya saluran yang dipakai adalah melalui NBA. Sorotan media dimanfaatkan untuk menyuarakan keadilan sosial yang selama ini jadi masalah di Amerika Serikat.

"Selain menjadi pemain terhebat dalam sejarah kami. Kareem Abdul-Jabbar telah mengabdikan sebagian besar hidupnya untuk memperjuangkan keadilan sosial," kata Komisaris Adam Silver, dalam rilis NBA. "Lewat penghargaan baru ini, kami mengakui bahwa para pemain NBA bisa memberi dampak yang lebih luas lagi."

Pemain yang memenangkan penghargaan ini akan menerima uang untuk amal sebesar AS$100 ribu, dan empat nomine lainnya masing-masing mendapatkan AS$25 ribu. Mereka akan memilih sendiri ke mana uang tersebut akan disalurkan. Tetapi juara berhak atas trofi bertuliskan nama Abdul-Jabbar.

Karemm Abdul-Jabbar menghabiskan sebagian besar hidupnya sebagai aktivis keadilan sosial. Dia bertemu dengan Dr. Martin Luther King Jr. untuk pertama kalinya saat berusia 17 tahun. Abdul-Jabbar juga menghadiri apa The Cleveland Summit pada bulan Juni 1967, di mana dia, Bill Russell, Jim Brown dan atlet kulit hitam terkemuka lainnya berkumpul untuk berbicara dengan Muhammad Ali yang mengecam Perang Vietnam. Abdul-Jabbar juga daerah-daerah dengan komunitas kulit hitam yang terhimpit, baik secara ekonomi dan pendidikan. (tor)

Foto: Marietta Daily Journal