Westbrook, Beal, dan Wizards Bukanlah Sebuah Kejutan

| Penulis : 

Washington Wizards tampil luar biasa dalam kurun dua bulan terakhir. Keberhasilan transaksi pemain dan penampilan yang semakin solid membuat Wizards yang di paruh musim pertama terjerembab di papan bawah merangsek naik ke zona Play-In Tournament. Kemenangan atas Indiana Pacers hari ini bahkan membuat Wizards untuk sementara duduk di peringkat sembilan Wilayah Timur dengan rekor (32-36).

Meski masih menorehkan persentase kemenangan di bawah 50 persen, perkembangan Wizards tak bisa dilewatkan begitu saja. Bayangkan, tim ini hanya memiliki rekor (14-20) sebelum jeda All Star di minggu pertama Maret lalu. Setelahnya, tim asuhan Scott Brooks ini membukukan 18 kemenangan dan 16 kekalahan. Mayoritas kekalahan tersebut pun tercipta di bulan Maret. Sepanjang April hingga hari ini, Wizards berhasil meraih 15 kemenangan. Dalam 10 gim terakhir, rekor mereka (7-3).

Banyak pihak yang cukup terkejut dengan performa Wizards. Namun, untuk saya pribadi, hal ini sama sekali tak mengejutkan. Jika Anda mengikuti dengan seksama artikel di Mainbasket.com dan unggahan di Instagram @mainbasket, kami pernah menulis sebuah prediksi tentang Wizards di awal musim lalu. Kami memperkirakan, posisi maksimal Wizards untuk musim ini adalah peringkat enam.

(Baca juga: Kupas NBA 2020-2021: Harapan Baru Wizards bersama Russell Westbrook)

Tebakan kami bukannya tanpa alasan. Begitu kepastian pertukaran John Wall ke Houston Rockets dan Russell Westbrook ke Wizards, saya bisa membayangkan bagaimana tim ini beroperasi. Kapasitas Westbrook sebagai pengumpul tripel-dobel, penguasa rebound dan asis, saya rasa akan cocok dengan tim yang tidak memiliki banyak shot creator seperti Wizards.

Jika diharuskan mencari alasan atas buruknya performa Wizards di awal musim, saya tidak akan bicara tentang chemistry. Ini semua adalah perkara cedera yang bergantian melanda. Wizards juga termasuk salah satu tim yang gimnya sempat tertunda karena penyebaran virus korona. Hal ini cukup membunuh upaya mereka menyatukan ritme permainan.

Namun, Wizards cukup beruntung memiliki pemain seperti Bradley Beal. Meski kini harus tergeser di peringkat dua top skor NBA, Beal adalah sosok pencetak angka sejati. Saat badai cedera melanda, Beal bisa dibilang adalah satu-satunya tumpuan Wizards bermain. Oleh sebab itu, Wizards banyak menelan kekalahan. Prinsipnya mudah, tak masalah Beal membuat 40 – 50 poin, asal pemain lain tak bisa membantunya.

Ditambah dengan cedera yang mengakhiri musim Thomas Bryant, tim ini saya akui sempat kebingungan untuk sekadar mencari lima pemain yang memulai tepis mula. Namun, keadaan membaik pasca Wizards melakukan transaksi yang berujung dengan kedatangan Alex Len, Chandler Hutchinson, dan Daniel Gafford. Meski bisa dibilang nama-nama medioker, mereka adalah bagian yang dibutuhkan Wizards untuk kembali kompetitif.

Kehadiran Len dan Gafford di area senter membuat Westbrook seolah mendapatkan tandem pick n roll lagi setelah tak mengalaminya di paruh kedua musim lalu bersama Rockets. Pick n roll adalah permainan tradisional yang menjadi andalan Westbrook sebagai seorang pembawa bola utama tim. Sepanjang kariernya bersama Oklahoma City Thunder, Westbrook kerap mengeksploitasi lawan dengan permainan ini.

Kebangkitan Wizards yang dipimpin duo Westbrook-Beal ini lambat laun juga menumbuhkan “dog mentality” kepada opsi ketiga penyerangan mereka, Rui Hachimura. Meski sulit untuk mendapatkan penilaian secara angka, Rui terlihat jelas lebih percaya diri di lapangan, lebih keras dalam bermain, lebih berapi-api. Rui juga menunjukkan peningkatan apik dari musim lalu secara efisiensi tembakan (naik dari 48 persen ke 51 persen).

Wizards jelas menjadi lebih baik dan saya rasa mereka ada di pace yang tepat untuk menuju Play-In Tournament atau bahkan playoff. Akan tetapi, bukan berarti Wizards sudah lepas dari masalah. Catatan Net Rating yang masih minus (-2,0) menunjukkan masih ada hal yang harus diperbaiki. Pertahanan mereka masih cukup rapuh dan memang tim ini tidak memiliki pemain bertahan yang cukup tangguh selain Rui.

(Baca juga: Russell Westbrook Menyamai Rekor Tripel-Dobel Oscar Robertson)

Jika pertahanan memang belum bisa ditingkatkan, rasanya cara bertahan terbaik Wizards untuk sisa musim adalah meniru Brooklyn Nets, dengan menyerang lebih efektif. Saya jujur jauh lebih tenang ketika Westbrook tak menembak lebih dari 20 tembakan dalam satu gim. Untuk Beal, tak masalah ia mau menembak seberapa banyak pula, karena ia punya efisiensi yang terhitung bagus dengan volume seperti itu (52 persen).

Westbrook mungkin adalah salah satu calon legenda NBA dengan efisiensi tembakan terburuk. Sepanjang kariernya, tripoin selalu menjadi masalah, sedangkan mid-range yang ia lakukan tak cukup konsisten. Kekuatan utama Westbrook adalah penetrasi ke area kunci dengan tenaga yang luar biasa. Namun, tentu saja tim lawan sudah mengetahui hal ini dan akhirnya menutup area kunci dengan harapan Westbrook menembak dari jarak jauh. Memang, terkadang, Westbrook bisa menemukan sentuhan apiknya dari tembakan jarak jauh. Pun begitu, persentase tangan Westbrook sedang wangi tak bisa diprediksi sama sekali.

Westbrook pun sebenarnya menyadari betul hal ini. Terbukti dengan rataan percobaan tripoinnya yang merupakan percobaan terendah kedua dalam lima musim terakhir (4,0 tembakan per gim). Akan tetapi, di beberapa kondisi, buruknya pergerakan tanpa bola pemain Wizards membuatnya memang harus melepaskan tembakan.

Ini adalah kunci kemajuan Wizards di sisa musim. Barisan pemain pendukung seperti Rui, Davis Bertans, Raul Neto, Ish Smith, hingga Garrison Mathews harus lebih aktif bergerak mencari ruang tembak. Selain kesadaran pemain, strategi bermain Scott Brooks juga harus mengarahkan pemain-pemain ini menjadi terbebas, sesuatu yang kadang tidak cukup terlihat di lapangan.

Secara keseluruhan, untuk musim pertama sebuah perubahan besar yang ditambah gempuran badai cedera, Wizards sudah menunjukkan sebuah potensi yang luar biasa. Di mata saya, tim ini hanya butuh tambahan pemain berkarakter 3D, yang memiliki akurasi apik dari tripoin dan kemampuan bertahan yang solid. Jika mereka bisa mendapatkan dua pemain dengan karakteristik seperti ini di musim depan, lalu tim terbebas dari cedera (termasuk Thomas Bryant dan Deni Avdija kembali), tim ini bisa menjadi ancaman serius di Wilayah Timur.

Untuk sekarang, Wizards rasanya tak perlu pasang target terlalu muluk. Lolos ke playoff dan memberikan kejutan untuk tim yang mereka hadapi di putaran pertama nanti saya rasa sudah lebih dari cukup untuk membuat pandangan para penikmat NBA berpaling ke mereka. Sisanya, istirahat sebaik mungkin, menambah amunisi di jeda musim, dan meledak di musim depan!

Foto: NBA

 

Populer

Golden State Warriors Terjun Bebas
LeBron James Menangkan Lakers di Tengah Drama dan Kekacauan Utah Jazz!
Rumor NBA, Dua Pemain Dikaitkan Dengan Dallas Mavericks
Steve Kerr Merindukan Kevin Durant
Kyrie Irving Sebut Celtics Sebagai Tim Super
Giannis Antetokoumpo Cetak Sejarah Saat Bucks Menggilas Wizards
LeBron James Ingin Pensiun Sebelum Masa Jayanya Berakhir
Donovan Mitchell Meledak di Kuarter Keempat, Hentikan Tren Positif Celtics
Victor Wembanyama Pimpin Spurs Kalahkan Kings Dengan Penampilan Terbaiknya
Hanya James Harden & Stephen Curry yang Capai 3 Ribu Tripoin