Perjalanan Duncan Robinson di NBA bisa dibilang adalah salah satu “Cinderella Story” yang pernah ada. Mengawali karier tidak dengan embel-embel mentereng, Duncan perlahan membangun jalannya sendiri hingga membantu Miami Heat tampil di final NBA 2020 lalu. Duncan juga perlahan menasbihkan dirinya sebagai salah satu penembak tripoin terbaik di liga sekarang.
Dalam kemenangan Heat atas Cleveland Cavaliers, dua hari lalu, Duncan semakin mematri namanya di daftar tersebut. Dengan catatan enam tripoin yang ia masukkan, Duncan jadi pemain tercepat yang mampu memasukkan 500 tripoin. Duncan hanya butuh 152 laga untuk mencapai jumlah tersebut, 35 gim lebih cepat dari Luka Doncic, pemegang rekor sebelumnya.
Di gim hari ini, melawan Charlotte Hornets, Duncan menambahkan tiga tripoin. Jika dibuat rata-rata, Duncan memasukkan 3,3 tripoin per gim dengan akurasi di angka 42 persen. Perlu diingat, catatan ini hanya dihitung berdasarkan gim di musim reguler. Di playoff 2020, playoff pertama Duncan, ia memasukkan total 62 tripoin hanya dalam 21 gim.
(Baca juga: Duncan Robinson yang Terlupakan, Duncan Robinson yang Mematikan)
Mundur ke perjalanan karier Duncan, tujuh tahun lalu, ia masih bermain untuk Williams College, tim Divisi III NCAA. Sekolah ini terbilang cukup kecil karena hanya memiliki 2.000 siswa. Duncan lantas mendapatkan beasiswa ke University of Michigan. Ia jadi pemain pertama yang ditransfer dari Divisi III ke Divisi I dengan beasiswa penuh.
Duncan bermain penuh di kampus, empat tahun, sebelum memutusukan memasukkan namanya ke NBA Draft 2018. Terlihat sangat tidak atletis dan hanya memiliki kemampuan tripoin, nama Duncan tak terpilih di kelas draft tersebut. Ia baru menarik perhatian di NBA Summer League 2018, bermain untuk Heat.
Kepala Pelatih Heat, Erik Spoelstra, bisa dibilang langsung jatuh hati dengan permainan Duncan. Kemampuan menembak tripoinnya sangat spesial hingga Spo (sapaan Spoelstra) memintanya hanya menembak tripoin. Ia lantas masuk ke tim utama Heat, menjadi starter sejak musim lalu, dan menjalani perjalanan yang cukup legendaris ini.
Di musim ini, catatan Duncan di area tembakan dua angka (paint dan mid-range) juga mengalami peningkatan. Peningkatan ini memang sengaja dilakukan Duncan untuk membuatnya semakin efektif di lapangan. Jika ia terus mempertahankan mentalitas apik ini, bukan tidak mungkin ke depannya ia akan memecahkan rekor-rekor tripoin lainnya. Selain itu, kita juga akan melihat banyak tim bertarung harga kontrak untuk Duncan yang akan menjadi pemain bebas di akhir musim nanti. (DMRK)
Foto: NBA