Bintang Los Angeles Lakers LeBron James bereaksi keras dengan adanya turnamen play-in di NBA musim ini. Padahal awalnya, aturan tersebut digunakan di "gelembung" Orlando, untuk menyamakan jumlah pertandingan, serta memberikan kesempatan kepada tim di peringkat 9 dan 10. Tapi justru skenario ini dipakai untuk musim 2020-2021. Setelah timnya terperosok ke peringkat ketujuh, LeBron menyatakan bahwa orang yang ada di kantor liga, yang membuat ide tersebut harus dipecat.
Penampilan Lakers terus menurun di sisa-sisa pertandingan musim reguler 2020-2021. Bahkan setelah LeBron James dan Anthony Davis kembali dari cedera, mereka masih belum bisa bangkit. Mungkin, ini karena tim sudah terbiasa bermain tanpa LeBron dan Davis, jadi chemistry menjadi masalah ketika mereka berdua kembali. Terlepas dari itu, Lakers berisiko jatuh ke tempat play-in turnamen.
Turnamen adalah ide NBA untuk membuat persaingan di babak playoff lebih menarik. Skenarionya adalah peringkat 1-6 di klasemen langsung masuk ke babak playoff. Sementara tim peringkat 7-10 akan bertanding kembali untuk memperebutkan dua slot tersisa yaitu peringkat 7 dan 8.
Awalnya skenario tersebut digunakan di "gelembung" Orlando. Tujuannya tetap memberi kesempatan tim untuk berlaga di playoff, tapi saat itu ada dasarnya, yaitu jumlah pertandingan setiap tim tidak sama. Ini setelah musim 2019-2020 ditunda karena pandemi Covid-19. Nah, karena terbukti bisa membuat persaingan memanas, NBA memutuskan untuk membawa skenario turnamen play-in jadi bagian peraturan liga musim ini.
LeBron James akhirnya angkat bicara tentang skenario tersebut setelah Lakers menelan kekalahan dari Toronto Raptors. Seorang reporter bertanya kepada LeBron tentang turnamen play-in dan kemungkinan Lakers harus memainkannya untuk lolos ke babak playoff. Jawaban LeBron langsung menunjukkan kalau dirinya tidak setuju dengan ide tersebut.
"Siapa pun yang datang dengan omong kosong itu harus dipecat," ucap LeBron, dikutip dari twitter Ryan Ward dari Lakers Nation.
Pernyataan LeBron James ditujukan kepada orang-orang di kantor liga yang membuat ide turnamen play-in tersebut. Reaksi LeBron menunjukkan kekecewaan menghadapi kenyataan bahwa tim yang musim lalu di puncak klasemen harus terseok-seok di turnamen play-in.
Tapi, Lakers sendiri harus bisa bangkit dari situasi ini. Kalau tidak, mereka bakal sangat sulit menghindar dari turnamen play-in, mengingat jadwal pertandingan yang tersisa di musim ini.
Besok, Lakers akan mereka menghadapi Denver Nuggets, yang sedang dalam performa fantastis. Selanjutnya, mereka harus menghadapi LA Clippers, lalu Portland Trail Blazers pada akhir pekan. Ketiga pertandingan tersebut harus dimenangkan oleh Lakers. Sebab kalau gagal, maka Blazers berpeluang ada di menggungguli mereka. Kalau menang di tiga pertandingan tersebut, maka Lakers bisa mengamankan peringkat keenam dan lolos dari turnamen play-in.
Setelah pertandingan hari ini, Lakers terjerembab di peringkat ketujuh klasemen. Padahal, sebelumnya posisi tersebut ditempati oleh Dallas Mavericks. Namun Mavs jelas lebih unggul dari Lakers, karena head-to-head mereka menang 2-1. Mavericks, Blazers dan Lakers sama-sama mengoleksi 36 kemenangan dari 64 pertandingan. (tor)
Foto: Inquirer Sports