Legenda NBA Dwyane Wade membeli saham Utah Jazz. Kabar tersebut diumumkan secara resmi oleh tim Jazz pada Jumat, 16 April 2021, waktu Amerika Serikat. Mantan pemain yang pernah 13 kali menjadi NBA All-Star tersebut bergabung dengan klub yang kini dikelola oleh Ryan Smith, dan istrinya, Ashley. Wade justru memilih membeli saham Jazz ketimbang bergabung dengan Miami Heat, tim yang membesarkan namanya. Keputusan ini memicu kekecewaan dari pemilik Miami Heat.
Baca juga: Dwyane Wade Beli Saham Utah Jazz
Wade mengikuti jejak mantan pemain lain yang telah membeli saham kepemilikan tim NBA, seperti Michael Jordan (Charlotte Hornets), Shaquille O'Neal (Sacramento Kings), dan Grant Hill (Atlanta Hawks). Selain itu, setelah pensiun pada tahun 2019, Wade juga sibuk mengurus bisnis dengan beberapa mitranya yaitu Li-Ning, Hisense, MISSION, dan Budweiser.
Namun keputusannya membeli saham Jazz menimbulkan pertanyaan di benak pengamat NBA. Karena mereka ingin tahu alasan Wade merapat ke Jazz, dan bukan ke Miami Heat. Faktanya, Wade menghabiskan hampir seluruh karier profesionalnya bersama Heat. Meski dia sempat pindah ke Chicago Bulls dan Cleveland Cavaliers, namun Wade kembali ke Heat sebelum pensiun.
Wade sendiri sudah lama berbicara tentang kembali ke Miami Heat setelah pensiun. Dia bisa saja mengisi salah satu posisi di manajemen, atau membeli saham klub tersebut. Namun dikabarkan Ira Winderman dari South Florida Sun Sentinel, komunikasi dengan Heat terputus setelah Wade pindah ke South California. Wade pindah untuk mendukung karier istrinya, Gabrielle Union, di dunia perfilman.
Langkah Wade membeli saham Jazz membuat pemilik Miami Heat, Micky Arison kecewa. Dalam unggahan di akun twitter-nya, Mickey mengatakan bahwa dirinya sudah berbicara dengan Wade tentang rencananya setelah pensiun. Micky Arison berharap Wade bisa kembali ke timnya. Namun tiba-tiba semuanya berubah.
"Saya ingin memberi selamat kepada Dwyane atas pengumumannya baru-baru ini. Kami telah berdiskusi agar dia bergabung dengan grup kami setelah pensiun. Tapi dia tidak siap berkomitmen saat ini. Tentu saja saya kecewa karena dia tidak mempertimbangkan pembicaraan kami kembali," tulis miliarder keturunan Israel-Amerika Serikat tersebut.
Namun Wade mungkin punya pandangan lain, seperti ditulis Surva Fernandez dari HotHotHoops.com. Menurutnya, sudah banyak pemain Miami Heat yang ikut ambil bagian dalam tim tersebut setelah pensiun. Wade tampaknya tidak ingin mengikuti jejak mereka. Wade memilih untuk merintis jalannya sendiri. Dia memutuskan bergabung dengan Utah Jazz, karena melihat klub ini sedang berkembang, serta punya mitra bisnis terpercaya seperti Ryan Smith.
Dalam sebuah wawancara dengan ESPN, Wade mengatakan tidak ada alasan khusus tentang pembelian saham Utah Jazz. Wade hanya melihat Jazz sebagai klub yang punya potensi besar di masa depan.
"Saya senang bisa membantu membawa Utah Jazz ke level berikutnya. Saya selalu mencari peluang baru untuk tumbuh dan menantang diri saya sendiri. Saya selalu melakukan hal-hal dengan cara saya sendiri, dan ini adalah langkah selanjutnya dalam perjalanan saya. Ini tentang fase selanjutnya dalam hidup saya sebagai investor, pengusaha, pengusaha. Bagi saya, Jazz memberi kesempatan untuk berkembang," kata Wade.
Semasa aktif bermain, Dwyane Wade memimpin Heat untuk jumlah pertandingan, pendulang poin, asis, dan steal. Dia pemain yang sangat berpengaruh di Heat. Bahkan, Wade adalah alasan Jimmy Butler bersedia bergabung dengan tim ini pada tahun 2019 lalu. Sebelumnya, Wade membantu perekrutan LeBron James dan Chris Bosh pada tahun 2010 untuk membentuk Big Three. Wade juga membawa Heat juara NBA tahun 2006, 2012 dan 2013.
"Langkah saya hari ini jauh melampaui mimpi saya yang hanya bermain bola basket di NBA. Saya telah melihat Shaq sukses di Sacramento. Saya telah melihat Grant Hill melakukan hal yang sama di Atlanta. Saya juga sangat kagum dengan Michael Jordan bersama Charlotte. Oleh karena itu, saya ingin ada di tahap yang sama dengan mereka," ungkap Wade, disadur dari ESPN. (tor)
Foto: Sun Sentinel