Tepat sebelum bursa pertukaran pemain NBA ditutup Kamis malam waktu setempat, LA Clippers memberi kejutan dengan menukar Lou Williams dengan Rajon Rondo. Keputusan tersebut menimbulkan perdebatan, khususnya terkait Lou Williams. Tetapi Clippers punya alasan kuat, kenapa mereka mengambil langkah tersebut. 

Meski di awal musim agak mengecewakan, tapi Clippers masih jadi salah satu tim favorit juara NBA musim ini. Salah satu kelemahan mereka hanyalah di garda utama. Patrick Beverly, Reggie Jackson, dan Lou Williams belum sesuai espektasi tim. Oleh sebab itu, Clippers butuh pemain yang bisa membantu Kawhi Leonard dan Paul George di playoff nanti.

Sam Amick dari The Athletic, dalam tulisannya tentang Clippers menerangkan bahwa keputusan ini diambil hanya dengan alasan perbedaan gaya bermain saja. Lou-Will secara statistik menjadi pengirim asis ketiga terbanyak di Clippers dengan 3,4 asis per pertandingan. Tapi Williams juga punya keinginan untuk mencetak poin. Berbeda dengan Rondo yang hanya berpikir untuk mengirimkan bola ke rekan-rekannya. Sam Amick menegaskan, Clippers berharap kedatangan Rondo akan memberi keuntungan pada Kawhi, George, Marcus Morris atau Serge Ibaka. Karena mereka yang jadi ujung tombak. Rondo hanya tinggal membagi bola saja.

Alasan tersebut masuk akal bila dikaitkan dengan Rajon Rondo. Pengalamannya di playoff sudah terbukti, dan yang terakhir bisa membawa Los Angeles Lakers juara NBA 2020. Tetapi bila dikaitkan dengan catatan statistik musim ini, maka Rondo masih diragukan kemampuannya.

Secara kasat mata, sosok Rajon Rondo bisa sangat menarik perhatian. Ada yang bilang bahwa pertukaran Willams dan Rondo bisa jadi kunci Clippers meraih gelar juara musim ini. Namun John Edward Bayless II atau yang terkenal dengan nama Skip Bayless, melihat lebih dalam lagi tentang keputusan tersebut. Jurnalis senior ini mengungap sebuah fakta menarik tentang Rajon Rondo.

Kehadiran Rajon Rondo bagai "boomerang" di tim tersebut. Karena menurut Skip Bayless, ada kecenderungan penurunan performa tim ketika Rajon Rondo bermain selama 10 menit dalam satu kuarter. Itu juga terlihat ketika dirinya bermain bersama Atlanta Hawks musim ini. Dalam 27 pertandingan, Rondo hanya mencetak 3,9 poin, 2,0 rebound, dan 3,5 asis per pertandingan. Hawks sendiri belum merasakan dampak nyata kehadiran Rondo. Mereka mencetak persentase kemenangan 50 persen (22-22). Untungnya, Hawks ada di Wilayah Timur yang persaingannya tidak seketat di Barat. Dengan persentase kemenangan 50 persen mereka masih bisa menempati peringkat keenam.

Melihat data-data yang ada, Skip Bayless tidak mendukung langkah Clippers mengambil Rajon Rondo. Tapi berdasarkan pengalaman selama ini, Skip Bayless tidak memungkiri bahwa Rondo adalah pemain yang unik dan sulit ditebak. Dia tidak memberi dampak nyata di musim reguler, namun bisa berubah menjadi monster yang menakutkan begitu babak playoff datang. Mungkin inilah yang sedang diincar oleh Clippers.

Sementara Clippers sudah menata diri untuk playoff, ternyata di sisi lain banyak yang menghujat mereka. Khususnya para penggemar Lou Williams. Mereka menganggap Williams jadi korban ambisi Clippers menjadi juara NBA musim ini. Bahkan Williams sekarang berfikir untuk pensiun setelah apa yang terjadi Kamis malam lalu.

Dalam akun instagram pribadinya, Lou-Will mengungkapkan kekecewaannya terhadap klub yang sudah dibela selama empat tahun terakhir.

Williams memang bagian penting dari tim Clippers selama ini. Tapi angka-angka statistik menunjukkan penurunan performa pemain berusia 34 tahun tersebut. Dalam 42 pertandingan musim ini, dia mencetak 12,1 poin, 2,1 rebound, dan 3,4 asis per pertandingan. Williams juga tidak punya rekan pick-and-roll di lini kedua Clippers setelah Montrezl Harrell pindah ke Lakers. Namun yang menggembirakan, Williams tidak akan pensiun musim ini. Dia akan membuktikan bahwa masih mampu bersaing di NBA. (tor)

Foto: DraftKing Nation

Komentar