Karena Pelita Jaya Bakrie Jakarta terlambat memasuki gelembung IBL di Cisaura, Bogor, maka beberapa pertandingan yang seharusnya digelar di seri pertama mengalami penundaan. Seperti laga Pelita Jaya menghadapi Louvre Dewa United Surabaya. Kamis sore, Pelita Jaya akhirnya bisa mengatasi perlawanan Louvre dan menang dengan skor 77-70. Pelita Jaya bangkit setelah kekalahan atas Satria Muda Pertamina Jakarta, dua hari lalu.
Kepala pelatih Pelita Jaya, Octaviarro Romely Tamtelahitu melakukan penyesuaian di tim inti setelah Vincent Rivaldi Kosasih harus menjalani sidang kuliah. Sebagai gantinya, ada Valentino Wuwungan yang berperan sebagai center. Meski sempat kesulitan di kuarter pertama, tapi Pelita Jaya berhasil membalikkan keadaan di pertengahan kuarter kedua. Setelah itu, Louvre tidak bisa menyusul Pelita Jaya hingga akhir pertandingan.
"Kami banyak evaluasi kemarin, setelah kalah. Hasilnya kali ini kami bisa bermain dengan baik, defense bagus, komunikasi lancar, akhirnya bisa menang di pertandingan ini," kata Respati Ragil Pamungkas, pemain Pelita Jaya.
Pelita Jaya tertinggal 15-17 di kuarter pertama. Kemudian di kuarter kedua, mereka memperbaiki akurasi tembakan saat menyerang, serta komunikasi dalam pertahanan. Hasilnya, Pelita Jaya menambahkan 30 poin di kuarter kedua. Mereka juga menahan Louvre hanya mencetak 12 poin saja. Setelah itu, Pelita Jaya bisa mempertahankan keunggulan hingga pertandingan berakhir.
Andakara Prastawa Dhyaksa mencetak 18 poin, disusul Respati Ragil Pamungkas (14 poin), Agassi Yeshe Goantara (12 poin), dan M. Hardian Wicaksono (10 poin). Di tim Louvre, Jamarr Andre Johnson mencetak 23 poin. Kevin Moses Eliazer Poetiray menambahkan 17 poin.
Kepala pelatih Louvre, Andika Supriadi Saputra menyebut kekalahan kali ini sebagai contoh banyak mereka tampil tidak konsisten. Meski mereka bisa menaklukkan Satria Muda Pertamina Jakarta di seri kedua lalu, tapi Louvre belum konsisten dalam pertandingan. Ini yang harus dibenahi Andika di seri ketiga nanti. Tentunya mereka tidak ingin turun dari puncak klasemen Divisi Merah.
"Saya ingin grafik pemainan itu stabil. Tidak naik, dan kemudian turun drastis. Kami tidak ingin seperti itu. Mudah-mudahan di seri ketiga nanti kami bisa stabil. Kalau untuk pertandingan ini, kami memang tidak konsisten di kuarter kedua, sehingga lawan bisa mencuri keunggulan," katanya, usai pertandingan.
Karena Louvre hari ini kalah, maka putus sudah rekor empat kali kemenangan beruntun yang mereka kumpulkan sebelumnya. Namun Louvre tetap ada di puncak klasemen Divisi Merah dengan 14 poin. Sebaliknya, Pelita Jaya langsung melesat ke peringkat kedua Divisi Merah dengan lima kemenangan dari enam pertandingan. (tor)
Foto: Ariya Kurniawan - IBL Indonesia