Prawira Bandung seperti memberi angin segar bagi NSH Mountain Gold Timika di kuarter pertama. Namun setelah itu, Prawira menjelma jadi tim yang sangat menakutkan. Prawira memenangkan pertandingan melawan NSH dengan skor 75-56, Sabtu malam, 15 Maret.
NSH unggul 20-14 di kuarter pertama. Mereka terlihat percaya diri setelah kemenangan dari West Bandits Solo, 76-72, Sabtu pekan lalu. Randika Aprilian sebagai kapten tim bermain dengan baik. Dia mencetak delapan poin. Tapi semua tiba-tiba berubah jadi petaka bagi NSH. Ternyata, Prawira mengubah strategi bertahannya.
"Sebenarnya kami melakukan perubahan cara bertahan. Di kuarter pertama kami pakai man-to-man. Kemudian kami mengubah jadi zone defense di kuarter kedua," ungkap Andre Yuwadi, kepala pelatih Prawira.
Perubahan itu dirasakan juga oleh NSH. Bukan hanya kesulitan menembus pertahanan lawan, NSH juga tidak mampu mencetak poin lebih banyak di bandingkan kuarter pertama. NSH hanya mencetak enam poin di kuarter kedua. Mereka memecahkan rekornya sendiri untuk poin terkecil dalam satu kuarter.
NSH pernah mencetak hanya tujuh poin dalam satu kuarter di pertandingan perdananya, melawan Indonesia Patriots, 10 Maret lalu. Malam ini, NSH hanya membuat enam poin dalam satu kuarter. Transisi dari bertahan dan menyerang Prawira juga bagus. Ketika mereka memaksa pemain NSH membuat kesalahan, dengan sigap pemain Prawira segera bersiap menyerang.
"Kuarter kedua kami turun drastis. Kami kesulitan menembus zone defense mereka. Sementara ketika kami salah, mereka siap dengan fastbreak. Oleh karena itu, Prawira bisa mencetak 15 poin dari turnover yang kami lakukan. Setelah tertinggal jauh, kami kesulitan untuk kembali menemukan ritme permainan," kata Antonius Ferry Rinaldo, pelatih NSH.
Setelah unggul 39-26 saat turun minum, Prawira melesat meninggalkan NSH. Di kuarter ketiga mereka mencetak 20 poin, dan di kuarter keempat menambahkan 16 poin. Prawira menang 75-56 saat buzzer berbunyi.
Abraham Damar Grahita mencetak 19 poin untuk Prawira. M. Reza Fahdani Guntara membuat double-double dengan torehan 11 poin dan 11 rebound. Sementara itu, pemain dengan kontribusi yang besar dalam kemenangan tersebut adalah Danny Ray.Dia membawa perubahan di tim Prawira, khususnya di kuarter dua dan tiga. Ray mencetak 13 poin dengan tripoin 3/4. Sebaliknya, di kubu NSH Randika Aprilian mencetak 18 poin, disusul Ebrahim Enguio Lopes dengan sumbangan 11 poin.
Ini merupakan pertandingan terakhir bagi kedua tim di seri pertama IBL 2021. Pelatih Prawira Andre Yuwadi banyak belajar dari seri pertama ini. Khususnya di pertandingan melawan NSH malam ini. Menurutnya, pemain Prawira kurang bagus dalam strategi bertahan man-to-man. Padahal dalam beberapa uji coba sebelum liga bergulir, mereka bisa menerapkan dengan baik.
"Menurut saya, cara bertahan man-to-man kami harus diperbaiki. Mereka kurang disiplin dalam menjaga lawan, saat kami memakai strategi tersebut. Padahal kami seharusnya bagus dalam strategi tersebut. Kami punya tiga hari untuk beristirahat sebelum pertandingan seri kedua. Jadi kami akan memperbaiki kekurangan tersebut," jelas Andre.
Prawira sekarang membuntuti Satria Muda di peringkat ketiga Divisi Putih. Sementara NSH ada di peringkat lima di divisi yang sama. (tor)
Foto: Hariyanto